Karena Cinta, Pria Ini Depresi dan Lemah Tak Berdaya

29 Maret 2015, 09:53 WIB

Kabarnusa.com – Perceraian kerap kali menyisakan derita yang panjang seperti dialami Mashar (35) warga Dusun Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Setelah bercerai dengan perempuan yang dicintainya, ia mengalami depresi dan tidak sanggup menjalani beban hidup hingga jatuh sakit lemah tak berdaya.

Pria ini depresi karena diceraikan sang istri yang begitu dicintai. Diapun sakit jantung, warna tubuhnya menghitam serta bengkak. Kini, dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya tergolek lemah di tempat tidur.

Kehidupan Mashar sungguh memilukan. Bak sinetron, Mashar di awal pernikahan dengan gadis sekampung cukup bahagia berubah menjadi nestapa.

Kebahagiaan itu dikecap hanya sesaat. Sebulan pernikahan, prahara mengguncang biduk rumah tangganya. Pemicunya, akibat ulah sang istri yang tidak bisa menerima Mashar berpenghasilan pas-pasan sebagai buruh las.

Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi, hampir tiap hari. Pemicunya karena Mashar tidak bisa memenuhi keinginan istrinya yang cenderung bergaya hidup mewah.

Setiap hari Mashar selalu mendapat umpatan dengan bahasa kasar dari istri. Mashar tidak kuasa melawan, hanya diam seribu bahasa.

Puncaknya, menginjak tiga bulan pernikahannya, istrinya menggugat cerai dan memilih pulang ke rumah orang tuanya. Kisah ini terjadi tiga tahun lalu.

Sejak istrinya pergi, Mashar selalu termenung dan murung di dalam kamar. Bahkan dia tidak pernah ke luar rumah. Dia depresi berat dan sulit diajak komonikasi, tidak ubahnya orang yang mengalami gangguan mental.

Kamar yang ditempati Mashar juga kurang sehat. Tidak ada sani tasi sehingga pengap dan berdebu. Kasur yang dipakai alas tidur juga kasur tipis dan usang, tanpa hiburan TV dan alat elektronik lainnya.

Penderitaannya bertambah. Mungkin karena tidak pernah keluar kamar dan kerjanya hanya makan tidur serta menjadi perokok berat, laki-laki ini tiba-tiba sakit Jantung dan tubuhnya membengkak serta kulitnya berwarna hitam legam.

“Kami sudah berupaya pengobatan untuk kesembuhanya dengan biaya cukup mahal namun tidak membuahkan hasil,” cerita Masuda (29), keponakan Mashar ditemui wartawan belum lama ini. (dar)

Berita Lainnya

Terkini