Kasihan..Tubuh Balita Ini Melepuh Tersiram Air Panas

25 November 2014, 06:59 WIB

KabarNusa.com – Bagus Setiawan balita laki-laki terus mengerang kesakitan dan menjerit sejadi-jadinya setelah dadanya melepuh akibat tersiram air panas.
Luka balita usia 15 bulan ini cukup serius, sehingga harus mendapatkan perawatan itensif  di RSUD Negara, Bali.

Tragisnya, Bagus tersiram air panas saat dititipkan orang tianya di tempat penitipan anak (TPA)di Baler Bale (BB) Agung, Negara.

Informasinya, pada Kamis 20 November sore, di TPA milik Ketut Nentri Asih itu pengasuh memandikan balita yang dititipkan orang tuannya.

Lantaran pengasuh lalai, air panas yang belum tercampur air dingin tiba-tiba tumpah dan mengenai dada balita tersebut, hingga tubuhnya melepuh.

Akhirnya, dari hasil pemeriksaan rumah sakit, korban diketahui terlambat mendapat penanganan karena tidak segera di bawa ke rumah sakit,

Sehingga luka bakar yang menimpa korban menjalar sampai ke paru-paru dan harus dilakukan perawatan secara intensif beberapa hari.

Ibu korban Siti Makbulah (48) didampingi suaminya Mashuri (49) kepada wartawan (24 November 2014, mengatakan, menitipkan putra kelimanya itu di TPA sejak tiga bulan lalu.

Ini kejadian kedua menimpa anaknya. Kejadian pertama sekitar sebulan lalu, anaknya jatuh dari tempat tidur dan ada bekas luka lebam di bawah matanya.

“Sekarang malah anak saya tersiram air panas, saya kapok nitip anak di sana,” sesalnya.

Dia meminta pihak rumah sakit agar anaknya diperbolehkan pulang, meskipun luka di dadanya masih terbungkus perban.

“Biarlah saya rawat di rumah, luka-lukanya juga sudah mulai mengering,” terangnya yang mengaku menitipkan anaknya di TPA dengan membayar Rp 700 ribu sebulan.

Pemilik TPA Ketut Nentri Asih ditemui wartawan mengaku tengah pergi ke Denpasar.

Kata dia, dari keterangan pengasuh di TPA, baik Wayan Nersi (65) dan Kadek Juni (24), saat itu Bagus sedang tidur.

Nenek Nersi hendak akan memandikan salah seorang anak dengan air hangat. Namun air panas ditaruhnya dengan sebuah gayung di atas meja namun tiba-tiba korban bangun dan langsung mengambil gayung itu sehingga air tumpah di dadanya.

“Itu bukan disengaja, karena Bagus yang ambil air. Ya, memang itu kelalaian kami juga. Kami langsung ajak dia ke orang tuanya dan diajak berobat,” jelas Kadek Kedek Juni menimpali. (dar)

Berita Lainnya

Terkini