Kasus Jilbab, Bikin Syok Guru SMA 2 Denpasar

9 Januari 2014, 17:13 WIB
Suasana  di SMA 2 Denpasar, Bali (Foto:Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Denpasar – Mencuatnya kasus jilbab seperti pemberitaan di media sosial belakangan ini membuat syok kalangan pengajar SMA Negeri 2 Denpasar, Bali apalagi pemberitaan dinilai tidak mencerminkan fakta sesungguhnya.

Setidaknya gambaran itu seperti disampaikan Wakil Kepala dan Humas SMA 2 Denpasar Made Semadi Yasa menanggapi pemberitaan seputar pelarangan jilbab bahkan pengusiran salah satu siswinya bernama Anita.

“Kami semua di sini nyaman sekali, setelah Senin lalu diberitakan, pada hari Selasa kami baru tahu tiba-tiba muncul pemberitaan seperti itu,” sesal Semadi ditemui di kantornya, Kamis (9/1/2014).

Pihaknya menyayangkan, pemberitaan seputar pelarangan jilbab, di mana wartawan tidak lebih dahulu mengkonfirmasikan kepada pihak sekolah.

Selama ini, kata dia pihak sekolah tidak pernah mengatakan kepada anak-anak untuk melarang jilbab.

“Kepada anak-anak (Siswa), kami tidak pernah mengatakan seperti itu, tak tahunya malah kami dibilang (biadab),” ujarnya prihatin.

Karenanya, dia merasa terpukul lantaran muncul penilaian negatif kepada sekolahnya yang dikatakan telah mengusir siswinya.

“Dikira kami menganiaya apa, kalau sampai mengusir, nyatanya muridnya ada kok, saya sendiri yang mengajar, saya lihat anaknya baik-baik saja,” tukas guru Bahasa Inggris itu.

Bahkan, Anita juga belum pernah menyanmpaikan masalah itu kepada dirinya selaku guru di sekolah beralamat di Jalan Sudirman, Denpasar itu.

“Saya bilang, semua nyaman di sini sebelum kejadian, tetapi setelah diberitakan seperti itu terus terang saya tidak nyaman, karena beban sekali sebagai guru, apalagi juga sebagai humas,” demikian Semadi. (rma)

Berita Lainnya

Terkini