Kearifan Lokal Bali Hadapi Pandemi, Digaungkan di Pertemuan Parlemen Antar-Negara

24 September 2020, 10:34 WIB

Gubernur Koster alam acara Working Visit and Focus Group Discussion
dengan tema “Reshaping Indonesia’s Green Economy Agenda in the Struggle
of Post-Covid 19 Recovery: Enhancing the Roles of Parliament through
Innovative Citizen Engagements”/ist

Badung – Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan bagaimana masyarakat
Bali memandang pandemi Covid dalam perspektif kearifan lokal.

Hal itu disampaikan Gubernur Koster dalam acara Working Visit and Focus Group
Discussion dengan tema “Reshaping Indonesia’s Green Economy Agenda in the
Struggle of Post-Covid 19 Recovery: Enhancing the Roles of Parliament through
Innovative Citizen Engagements”.

Ajang ini diselenggarakan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) secara semi daring di The Patra
Hotel, Tuban, Badung, Rabu (23/9/2020).

Koster memberi apresiasi dipilihnya Bali sebagai tempat pertemuan berskala
internasional oleh BKSAP DPR RI sehingga membantu provinsi Bali dalam upaya
pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali yang sangat terpukul sebagai dampak
dari pandemi Covid 19.

Pada kesempatan ini, Gubernur memperkenalkan bagaimana masyarakat Bali
memandang pandemi dalam perspektif kearifan lokal. Menurutnya, dalam keyakinan
masyarakat Bali wabah penyakit merupakan bagian dari siklus alam yang bisa
datang berulang dalam kurun waktu dasawarsa, abad atau milenium.

“Munculnya wabah penyakit merupakan penanda adanya ketidakharmonisan atau
ketidakseimbangan alam beserta isinya pada tingkatan berbahaya akibat ulah
manusia yang tidak terkendali dalam berbagai aspek seperti eksploitasi alam,”
ujarnya.

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak luas dalam berbagai bidang
kehidupan, baik aspek kesehatan, sosial dan ekonomi termasuk pariwisata yang
telah dirasakan masyarakat Bali sejak pandemi ini muncul pada tujuh bulan yang
lalu.

Dalam menghadapi pandemi Covid 19 dibutuhkan kesabaran yang tinggi dengan
terus melakukan berbagai upaya seraya terus memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa
agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga kehidupan perekonomian bisa
bangkit kembali.

“Saya menyambut baik dan bangga dengan pertemuan penting ini sebagai forum
untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan pengetahuan untuk mendorong terwujudnya
kekuatan ekonomi hijau menuju tatanan era baru dunia,” ujarnya.

Dalam sambutannya Gubernur berharap vibrasi kesucian dan keindahan alam Bali
serta keramahtamahan masyarakatnya akan memberikan kekuatan dan inspirasi bagi
seluruh peserta pertemuan sehingga pertemuan ini dapat berlangsung dengan
baik, lancar dan sukses dalam suasana pandemi covid 19.

“Kita semua berharap banyak pertemuan ini akan menghasilkan berbagai rumusan
mengenai hal-hal terbaik bagi upaya pemulihan ekonomi sesuai dengan tema
Reshaping Indonesia’s Green Economy Agenda in the Struggle of Post-Covid 19
Recovery.

Menurut Gubernur tema ini sangat tepat dan sesuai dengan visi pembangunan Bali
yang berbasis pada kearifan lokal Sad Kertih.

Sejalan dengan tema ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali saat ini sedang
melaksanakan regulasi berupa peraturan daerah (Perda) dan peraturan gubernur
(Pergub) dengan kebijakan dan program pembangunan perekonomian yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan.

Seperti sistem pertanian organik, pembangunan industri berbasis budaya
branding bali, standar penyelenggaraan kepariwisataan budaya bali, bali energi
bersih, penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, pembatasan
timbulan sampah plastik sekali pakai, pengelolaan sampah berbasis sumber serta
perlindungan danau, mata air, sungai dan laut.

Pertemuan ini digelar secara semi daring, di mana beberapa narasumber dan
anggota DPR di tingkat lokal hadir secara fisik di tempat acara sedangkan yang
lain mengikuti secara virtual.

Tampak hadir secara fisik Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon, Wakil Ketua Mardani
Ali Sera, anggota DPR RI asal Bali Putu Supadma Rudana, Nyoman Parta dan
beberapa anggota DPR RI lainnya.

Tampak hadir pula beberapa narasumber lokal seperti Popo Danes, Drs. Ketut
Putera Erawan., MA., Ph.D dan Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E,Sp. ParK.

Hadir pula memberi sambutan Utusan COP26 Pemerintah Inggris Dr John Murton dan
Direktur Regional Asia dan Amerika Westminster Foundation for Democracy
Matthew Hedges. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini