Kebakaran Depo Plumpang, Presiden Jokowi: Zona Berbahaya Tidak Bisa Ditinggali

Kawasan Depo Pertamina Plumpang Jakarta kata Presiden Jokowi termasuk zona berbahaya sehingga tidak bisa ditinggali.

5 Maret 2023, 15:58 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo menegaskan di kawasan Depo Pertamina Plumpang termasuk zona berbahaya sehingga tidak bisa di sekitarnya dijadikan tempat tinggal.

Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan itu menanggapi insiden terbakarnya Depo Plumpang yang menyebabkan jatuhnya 17 korban jiwa.

Untuk itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk segera mencari solusi terkait kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat 3 Maret 2023.

Instruksi tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau posko pengungsian di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela, Rawa Badak Selatan, Jakarta, pada Minggu, 5 Maret 2023.

Mantan Wali Kota Solo itu sudah memerintahkan Menteri BUMN dan juga Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang.

“Terutama karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya,” ujar Presiden Jokowi kepada wartawan.

Ada sejumlah pilihan yang dapat diambil untuk mengatasi kejadian tersebut, mulai dari relokasi TBBM hingga relokasi warga sekitar TBBM Pertamina.

Keputusan tersebut diserahkan kepada pihak terkait dalam waktu dekat.

“Ini segera diputuskan sehari, dua hari ini, oleh Pertamina dan Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas.,” ungkap Presiden Jokowi.

Selain TBBM Pertamina Plumpang, Presiden juga menegaskan bahwa seluruh zona berbahaya yang ada di Indonesia juga harus dilakukan evaluasi dan audit.

Hal tersebut penting dilakukan karena berkaitan dengan keselamatan masyarakat. “Harus dievaluasi semuanya karena menyangkut nyawa. Jadi sudah saya perintahkan semuanya mengenai itu,” tuturnya.

Sebelumnya sudah ada rencana terkait adanya jarak (buffer zone) antara permukiman warga dengan TBBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, selebar 50 meter.

Namun, rencana tersebut belum terwujud karena belum memberikan solusi bagi para penduduk sekitar.

Ditegaskan, Tanah Merah ini kan padat dan penuh, semuanya harus carikan solusi.

“Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama,” tandasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini