![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Puluhan pemuda memblokade Jalan Siligita, Nusa Dua, Badung, Bali lantaran kecewa setelah sekian lama tidak ada kejelasan atas nasibnya yang ingin bekerja di Hotel Ritz Carlton.
Mereka meminta keadilan dalam rekruitmen tenaga kerja lokal oleh manajemen Hotel Ritz Charlton Nusa Dua.
Massa yang tergabung dalam Perkumpulan Nusa Dua Bersatu (NDB) itu melakukan aksinya Senin 23 Februari 2015.
Para pemuda yang tinggal di wilayah Bualu dan sekitarnya, sampai saat ini tak jelas nasib lamaran yang diajukan melalui kelurahan tersebut agar bisa diperkerjakan di resor super mewah itu.
Padahal, mereka telah menanti hampir 6 bulan namun belum juga mendapatkan kejelasan.
“Rekrutmen pihak Ritz Charlton tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” ungkap Ketua NDB Komang Sudiarta.
Pihaknya mendesak, agar kedepan, pembangunan yang ada di Kuta Selatan bisa benar-benar berdampak positif bagi kesejahteraan warga.
Kata dia, salah satunya membuka peluang kesempatan bekerja. Sayangnya, baik pihak Ritz Charlton dan tokoh masyarakat Kelurahan Benoa, tidak memberikan kejelasan.
Sempat ada pertemuan di Kantor Lurah Benoa, dilakukan mediasi dengan sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, pihak hotel, Camat dan Kapolsek Kuta Selatan.
sayangnya , mediasi tidak mencapai kesimpulan. Sebab perwakilan pihak Ritz-Curlton yang hadir mengaku bukanlah orang yang bisa memberikan kewenangan memutuskan.
Lurah Benoa Wayan Solo menuturkan, awalnya manajemen Ritz Charlton cukup koperatif, dalam rangka pengembangan terus berkoordinasi dengan kelurahan termasuk dalam perekrutan tenaga kerja.
Hanya saja, komitmen mereka meredup sebab sekian kali seleksi dan interview, tidak ada kejelasan nasib warga yang melamar.
Ada sekitar 86 orang pelamar yang terkategori warga kelurahan Benoa asli yang telah diajukan melalui kelurahan, namun sampai sekarang tak jelas nasibnya.
Pihak manajemen Ritz-Charlton bernama Made selaku HRD, enggan berkomentar banyak kepada wartawan terkait masalah itu.
Dia menegaskan, persoalan itu, hanyalah masalah komunikasi belaka.
“Selama ini rekrutmen kami rasa sudah cukup transparan dan baik.masalahnya hanya follow up-nya saja. Untuk detailnya, bukan wewenang saya melainkan marketing yang akan menjelaskan nanti,” sergahnya.(kto)