KabarNusa.com – Ketua DPD Golkar Klungkung Dewa Made Widiyasa Nida dituding menggunakan mandat ilegal saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) tandingan Partai Golkar yang digelar kubu Agung Laksono di Ancol, Jakarta.
Beberapa koleganya di partai beringin Klungkung, menemui jajaran DPD Golkar Bali dipimpin Sekretaris DPD Golkar Klungkung Luh Komang Ari Ayu Ningrum. Ayu mengecam sikap Nida yang menyalahi mekanisme internal.
Kehadiran Nida di Munas Tandingan itu, tanpa menggunakan surat mandat delegasi yang sah, sebab surat Mandat itu tidak ditandatangani Sekretaris DPD Golkar Klungkung.
“Surat Mandat yang sah,harus ditandatangani oleh ketua dan sekretaris DPD Golkar Kelungkung,” tandas Ayu, Senin (8/11/2014).
Ayu bersama pengurus DPD Golkar Klungkung lainnya guna mendengarkan penjelasan DPD Golkar Bali terkait pemberhentian ketua DPD Golkar Klungkung dan pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) ketua DPD Golkar Klungkung.
Selain menggunakan mandat ilegal, Ayu menyebutkan Nida menyalahi mekanisme organisasi, sebab kehadirannya pada Munas tandingan tersebut tanpa ada koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus DPD lainnya.
Seharusnya ada rapat pengurus DPD Golkar Klungkung dalam dalam menentukan sikap dan keputusan partai.
“Tidak ada koordinasi untuk menghadiri Munas di Jakarta,” sesalnya.
Kehadiran ketua Nida pada Munas tandingan di Jakarta itu berbuah sanksi dari DPD Golkar Bali. Nida dicopot dari jabatannya sebagai ketua DPD Golkar Klungkung sejak tanggal 7 Desember.
Dia digantikan Made Ariandi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD II Golkar Kabupaten Klungkung hingga Golkar Klungkung menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk pemilihan ketua yang baru.
Pencopotan jabatan Nida ini karena dinilai melanggar keputusan Nomor 11 Munas IX partai Golkar di Bali. (kto)