Badung – Suasana kemeriahan dan harapan membungkus International Convention Centre, Westin Resort Nusa Dua, Badung, Minggu (22/6) lalu, saat gelaran akbar Asian Fencing Championships (AFC) 2025 mencapai puncaknya.
Momentum bersejarah ini tak hanya menjadi panggung bagi para atlet anggar terbaik se-Asia, namun juga menjadi saksi komitmen kuat Indonesia untuk membawa cabang olahraga anggar ke level tertinggi.
Kehadiran Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang secara langsung menyerahkan medali kepada para juara, menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Bali terhadap event internasional prestisius ini.
AFC 2025 sukses mengukir sejarah dengan mempertemukan 426 atlet anggar putra dan putri dari 27 negara di Asia. Selama sepekan penuh, sejak 17 hingga 23 Juni, arena pertandingan bergemuruh oleh ketangkasan dan strategi dalam tiga kategori utama: foil, saber, dan epee.
Meski tim Indonesia, yang diwakili oleh 25 atlet hasil seleksi nasional ketat, belum berhasil meraih podium tahun ini, optimisme besar justru terpancar dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo.
“Kami sudah menyampaikan arahan agar pembinaan anggar kita bisa menggeliat, lebih terarah, dan memiliki program jangka panjang menuju Olimpiade,” tegas Menpora Dito dengan penuh semangat di hadapan awak media.
Menpora Dito tak main-main. Bersama IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia), Kemenpora telah menyiapkan program akselerasi yang ambisius.
Mulai dari membuka seleksi pelatih secara luas, pelatihan intensif bagi pelatih, hingga kemungkinan mendatangkan pelatih asing bertaraf internasional. Semua demi satu tujuan: mendongkrak prestasi anggar Indonesia menuju panggung Olimpiade!
“Kami sangat ambisius dalam mengembangkan anggar Indonesia. Banyak potensi, khususnya di kategori junior dan usia dini. Bahkan, kini sudah banyak sekolah yang menjadikan anggar sebagai kegiatan ekstrakurikuler,” tambahnya, menunjukkan betapa besarnya potensi yang dimiliki para bibit muda anggar Tanah Air.
Sebagai catatan, Jepang berhasil keluar sebagai juara umum kategori putra dengan torehan gemilang 7 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Diikuti oleh kekuatan anggar China di posisi kedua dan Korea Selatan di peringkat ketiga. Namun, kekalahan ini tak menyurutkan semangat Indonesia.
Menpora Dito bahkan mengonfirmasi bahwa Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia untuk kelas Kadet dan Junior pada Februari 2026 di Jakarta.
Ajang ini dipastikan akan menjadi batu loncatan penting bagi persiapan menuju SEA Games, Asian Games, dan berbagai multi-event internasional lainnya.
“Perhelatan akbar AFC 2025 di Bali ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah ajang internasional sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mencintai olahraga yang sarat dengan disiplin dan ketangkasan ini,” pungkas Ketua Umum PB IKASI, Amir Yanto, yang turut hadir dalam acara tersebut.***