Keluarga Almarhum Arya Daru Buka Suara Pasca Rilis Penyelidikan Polda Metro Jaya

Keluarga besar almarhum Arya Daru angkat bicara setelah Polda Metro Jaya merilis perkembangan penyelidikan kasus kematian diplomat muda itu.

30 Juli 2025, 09:05 WIB

Yogyakarta – Keluarga besar almarhum Arya Daru akhirnya angkat bicara setelah Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya merilis perkembangan penyelidikan kasus kematian Arya pada Selasa (29/7/2025).

Bertempat di rumah duka di kawasan Banguntapan, Bantul, Meta Bagus yang merupakan ipar almarhum, mewakili keluarga menyampaikan kondisi terkini serta sikap mereka terhadap proses hukum yang sedang berjalan.

Meta mengungkapkan bahwa pihak keluarga, terutama istri almarhum, masih sangat terpukul atas kejadian ini. Meskipun demikian, istri almarhum tetap kooperatif dan telah mengikuti seluruh proses yang diminta oleh pihak berwajib, termasuk sesi dengan psikolog forensik, penyidikan Polda Metro Jaya, Kompolnas, dan Komnas HAM.

Pihak keluarga menegaskan bahwa proses penyelidikan kasus ini belum tuntas. “Kalau tadi menyimak, memang penyelidikan masih berlangsung. Dan ini kan kesimpulan yang disampaikan juga masih dalam proses pendalaman oleh pihak kepolisian,” ujar Meta.

Ia mengajak awak media dan masyarakat luas untuk mengawal jalannya proses ini dengan empati serta informasi yang berimbang dan objektif. Mengenai data-data yang telah dirilis kepolisian, keluarga memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh karena proses penyidikan masih berlangsung. Mereka berharap penyelidikan ini dapat mengungkap fakta secara jelas dan tuntas.

Kini kondisi istri almarhum masih berada di Yogyakarta.

“Saat ini masih di sini, karena baru menjalani proses ini semua. Kan bukan hal yang mudah bagi dia menjalani dan mencerna semua ini. Kami atas nama keluarga juga mohon doanya kepada semua untuk mendoakan almarhum,” pinta Meta.

Mengenai kemungkinan mencari kuasa hukum untuk mendampingi keluarga perihal menyangkal data rilis tersebut, Meta menjelaskan bahwa hal itu masih dalam tahap pembahasan.

“Saat ini opsi itu masih dibicarakan,” katanya.

Di akhir pernyataan, Meta kembali menegaskan bahwa keluarga besar berharap semua pihak turut menjaga martabat almarhum dan mengawal proses hukum secara adil.

“Kami percaya bahwa keadilan adalah milik bersama. Jadi pada waktunya nanti, kami juga percaya kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa keadilan serta ketenangan bagi almarhum dan bagi yang ditinggalkan,” pungkasnya. ***

Meta juga memberikan klarifikasi terkait beberapa informasi yang beredar. Sepengetahuannya, almarhum tidak pernah mengeluhkan beban kerja yang berat. Ia juga membantah bahwa almarhum memiliki lebih dari satu ponsel, menyatakan bahwa hanya ada satu ponsel Samsung S22 Ultra milik almarhum yang belum ditemukan.

Terkait isi email almarhum yang disebut berisi konsultasi kesehatan mental, Meta enggan menanggapi lebih jauh karena dianggap sebagai hal pribadi. Ia juga membantah adanya dugaan kecenderungan negatif pada almarhum, serta menjelaskan bahwa obat-obatan yang ditemukan di tas almarhum adalah hal yang lumrah untuk orang sakit.

 

Berita Lainnya

Terkini