Kemenkes: Keberhasilan Penanganan Covid-19 di Bali Pengaruhi Pandangan Dunia Terhadap RI

19 September 2020, 08:53 WIB
ilustrasi/youtube

Denpasar – Kementerian Kesehatan memandang tingkat keberhasilan
penanganan Covid-19 di Provinsi Bali akan sangat berperan penting terhadap
pandangan dunia terhadap Indonesia.

Karenanya, Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkolaborasi dengan
delapan pemerintah provinsi (Pemprov) di Indonesia termasuk Pemprov Bali dalam
upaya percepatan penanganan Covid-19.

Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri
Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan
dalam rangka tugas percepatan penanganan pandemi.

Staf Khusus Kementerian Kesehatan dr Daniel Tjen menjelaskan, kunjungan tim
Kemenkes ini sesuai arahan Presiden Jokowi melalui Menko Marves Luhut Binsar
Panjaitan. Covid-19 dan sekaligus memulihkan pandangan dunia internasional
terhadap Indonesia.

Mengawali kunjungannya selama tiga hari di Bali, rombongan Kemenkes bertemu
Gubernur Bali Wayan Koster di Ruang Rapat Balai Gajah, Jayasabha, Denpasar,
Jumat 18 Septrember 2020.

“Ada delapan provinsi yang diprioritaskan (untuk penanganan Covid-19,red,).
Dan intinya bersama dengan gubernur dan jajaran, berkolaborasi, agar target
yang diberikan Presiden (percepatan penanganan Covid-19 dalam 14 hari red,)
bisa dicapai,” terang mantan Direktur Kesehatan TNI ini.

Menurutnya, keberhasilan penanganan Covid-19 di Bali akan sangat berperan
terhadap pandangan dunia terhadap Indonesia.

“Bali sebenarnya sudah bagus. Sekarang kita berupaya meningkatkan kepatuhan
dalam Prokes sesuai kearifan lokal untuk memutus mata rantai penularan. Tidak
perlu tunggu vaksin, mulai dari diri kita, dengan taat Prokes adalah cara
paling efektif, masif dan nurah untuk tekan kasus baru,” kata Dr Tjen. 

Dikatakannya, khusus pada penurunan angka kematian, harus diintervensi denhan
membuat definisi operasional dengan benar, apakah meninggal akibat Covid-19
atau disebabkan penyakit penyerta lain sesuai panduan WHO.

dr Tjen juga menyoroti perlintasan darat dan laut masuk ke Bali yang agak
rawan. 

Perbatasan darat dan laut harus dijaga ketat. Target diberikan 14 hari, kita
harus berusaha percepat dan perbesar angka kesembuhan. Ini perlu langkah
konsisten dan intens. Lalu yang tidak kalah penting tenaga kesehatan harus
betul- betul dilindungi,” pungkasnya.

Rombongan Kemenkes RI berada selama tiga hari di Bali. Mereka direncanakan
memantau langsung di antaranya petugas kesehatan di kabupaten/kota hingga
desa-desa serta berkolaborasi. 

Hal ini untuk mewujudkan tercapainya penurunan angka penularan, angka kematian,
dan meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 selama dua minggu ke depan. Dalam
pertemuan itu, hadir pula Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, OPD terkait,
direktur RSUD se-Bali serta jajaran Polda, TNI dan stakeholder terkait lain.

Pada kesempatan itu, Gubernur Koster menjelaskan sejumlah aksi nyata yang
telah dilaksanakan Pemprov Bali bersama Kapolda Bali dan Pangdam IX/ Udayana
dalam rangka percepatan penangan pandemi Covid-19 di Pulau Dewata.

Alhasil,
belakangan telah menunjukkan hasil signifikan guna menurunkan angka kasus
Covid-19 di Bali.

“Di lapangan sudah menurun sejumlah aktivitas masyarakat, kegiatan adat,
termasuk juga tajen. Ditambah adanya Surat edaran (SE, red) bersama FKUB dan
PHDI, yang sepakat membatasi aktivitas masyarakat serta penerapan protokol
kesehatan (Prokes),” ujarnya.

Di hadapan Tim yang khusus diturunkan ke sejumlah provinsi untuk memantau dan
mempercepat penanganan Covid- 19 itu, Gubernur Koster mengatakan pihaknya
secara langsung terus melakukan koordinasi dengan Kapolda Bali, Pangdam
IX/Udayana serta bupati/walikota se- Bali sebagai respon meningkatnya kasus
infeksi dan kematian akibat Covid-19. 

“Kita lakukan koordinasi, secara intensif, langkah pencegahan dan penanganan.
Ternyata ada kemajuan, setelah 14 September sudah ada penurunan jumlah kasus
baru per hari. Namun menurut saya ini belum cukup, masih harus dikontrol lagi
agar kasus baru bisa benar-benar bisa ditekan ke angka minimal, seperti dulu,”
tegas anggota DPR RI tiga periode ini.

Sejumlah aksi yang dilaksanakan dengan jajaran Polda dan Pangdam, antara lain
membatasi kegiatan masyarakat seperti perkantoran, pasar hingga tempat
wisata. 

“Saya berterima kasih Bali dapat perhatian besar pemerintah pusat. Bantuan
pada pencegahan hingga pelayanan kesehatan kami sangat harapkan. Sebagai
destinasi wisata dunia Bali diharap bisa jadi wajah penanganan Covid-19 di
indonesia,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini