Denpasar – Kenaikan harga cabai rawit hingga minyak goreng memberi tekanan terjadinya inflasi pada bulan Desember 2021 di Provinsi Bali sebesar 3,75% month to month atau bulanan (mtm).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan itu saat rilis awal tahun 2022 pada Selasa 4 Januari.
Dijelaskan Trisno Nugroho, kelompok barang volatile food pada bulan Desember 2021 mengalami inflasi sebesar 3,75% mtm.
BI Ungkap Daging Ayam Ras hingga Bawang Merah Penyumbang Utama Inflasi Bali
“Peningkatan harga terutama terjadi pada komoditas cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras,” ungkap Trisno Nugroho.
Kemudian, peningkatan tekanan harga cabai rawit disebabkan oleh tingginya curah hujan yang mengganggu tingkat produksi, sedangkan peningkatan harga komoditas minyak goreng seiring dengan tren kenaikan harga minyak sawit dunia sejak awal tahun.
Melonjaknya harga telur ayam ras tidak terlepas dari upaya Pemerintah dalam menjaga kestabilan harga daging ayam ras yang sebelumnya tercatat rendah, melalui kebijakan pembatasan telur tetas dan afkir dini.
Moeldoko Tegaskan Pendekatan Militer Tidak Bisa Selesaikan Isu di Tanah Papua