Pada kelompok barang administered price mencatat inflasi sebesar 0,48% mtm. Peningkatan tekanan harga terutama terjadi pada harga angkutan udara seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan ke Bali sebagai dampak dari penurunan level PPKM sejak bulan Oktober 2021 dan libur sekolah dalam rangka perayaan Nataru.
Atas sejumlah indikator dan tren itu, Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada tahun 2022 masih lebih tinggi dibanding tahun 2021 namun masih dalam kisaran sasaran inflasi 3±1%.
“Ke depan, inflasi tahun 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2021, namun masih dalam kisaran sasaran inflasi 3±1%,” ungkap Trisno Nugroho.
Bank Indonesia Award 2021, Provinsi Bali Terbaik Implementasikan QRIS se-Balinusra
Adapun kelompok barang core inflation dan administered price diperkirakan akan meningkat sejalan dengan pemulihan permintaan masyarakat secara bertahap.
Beberapa hal yang perlu terus didorong selama 2022 adalah kerja sama antar daerah (KAD), penggunaan teknologi pertanian (smart farming), perbaikan kualitas data produksi dan stock, serta pemasaran secara digital (e-commerce).
Denpasar, 3 Januari 2022
Trisno Nugroho menyatakan, Provinsi Bali mencatat inflasi bulanan sebesar 0,88% (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,63% (mtm).
Trisno Nugroho: Pembinaan Bank Indonesia Dorong UMKM Naik Kelas Go Digital
Secara spasial, inflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,75% (mtm) dan 1,70% (mtm).
Peningkatan tekanan harga terjadi pada seluruh kelompok, dengan tekanan tertinggi pada kelompok volatile food, yang diikuti oleh kelompok administered price dan core inflation.
“Dengan demikian, pada tahun 2021 Bali mencatatkan inflasi sebesar 2,07% (yoy) atau berada dalam sasaran inflasi nasional 3±1%,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Trisno Nugorho, peningkatan tekanan harga juga terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat di tengah perayaan Nataru.