Denpasar – Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok pada kelompok volatile food akibat tingginya permintaan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali memicu terjadinya inflasi pada bulan Mei 2022 sebesar mencapai 0,71% (mtm).
Sebagaimana dilansir dari BPS Provinsi Bali, inflasi Bali pada bulan Mei 2022 mencapai 0,71% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 1,00% (mtm).
“Namun lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,40% (mtm),” tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dalam keterangan tertulis Sabtu (4/6/2022).
Hadapi Tekanan Global, Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah dan Terkendalinya Inflasi
Trisno Nugroho menyampaikan, rendahnya inflasi tersebut bersumber dari kelompok volatile food dan administered prices.
Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 4,39% (yoy), lebih tinggi dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,55% (yoy).
Kemudian secara diagregasi, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,71% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan April yang sebesar 2,37% (mtm).
Komoditas Bensin dan Kenaikan Tarif Angkutan Udara Jelang Lebaran Picu Inflasi Bali