Denpasar – Kenaikan harga sejumlah komoditas utama seperti perhiasan emas, minyak goreng hingga pertamax memicu terjadinya inflasi pada bulan Maret 2022 di Provinsi sebesar 0,91% (mtm).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyatakan, pada bulan Maret 2022, Bali mengalami inflasi 0,91% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,43% (mtm).
Trisno Nugroho menyebutkan, kelompok core inflation mencatatkan inflasi sebesar 0,35% (mtm).
Bank Indonesia Ingatkan TPID Antisipasi Kenaikan Harga Akibat Inflasi saat Nyepi
“Komoditas utama penyumbang inflasi adalah emas perhiasan sejalan dengan meningkatnya harga komoditas dunia yang dipengaruhi oleh konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Sabtu (2/4/2022).
Selain itu, kenaikan harga kelompok core inflation didorong oleh kenaikan harga komoditas canang sari yang digunakan untuk upacara keagamaan selama bulan Maret di Provinsi Bali.
Pada April 2022, tekanan inflasi diprakirakan bersumber dari kenaikan harga pertamax per 1 April 2022 sebesar 38,9% dan kenaikan kelompok bahan makanan seiring dengan peningkatan permintaan selama bulan puasa dan Idul Fitri 1443H.
Kenaikan Harga Cabai hingga Minyak Goreng Tekan Inflasi Bulanan di Bali