Denpasar – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG RI, Dwikorita Karnawati, menyampaikan hampir seluruh wilayah Pulau Bali bakal terkenda dampak La Nina yang membawa angin basah.
Dijelaskan lebih lanjut, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025.
Fenomena seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge (seruakan udara dingin) turut memengaruhi tingginya curah hujan dan gelombang di perairan Bali.
Dwikorita Karnawati menyampaikan itu saat bertemu Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya beserta jajarannya di Jayasabha, Denpasar, pada Minggu 15 Desember 2024 sore.
Kata dia, dari sejumlah faktor tersebut, hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi menimbulkan bencana seperti tanah longsor atau banjir jika tidak dimitigasi dengan baik.
“Hampir seluruh wilayah Bali akan terdampak oleh La Nina yang membawa angin basah ini,” jelas Dwikorita Karnawati.
Untuk itu, guna mendukung pelaku perjalanan atau wisatawan yang sedang merencanakan liburan ke Bali, BMKG menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) yang memberikan informasi cuaca di jalur perjalanan, bandara, pelabuhan, hingga penyeberangan.
“Peringatan dini akan disampaikan hingga ke tingkat kecamatan, lengkap dengan waktu dan durasinya, sehingga wisatawan dapat mengatur waktu dan beradaptasi dengan cuaca,” terang Dwikorita.
Melihat kondisi cuaca yang kurang bersahabat belakangan ini, Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI untuk memastikan mitigasi bencana dan kenyamanan iklim pariwisata di Bali, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pj Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan informasi cuaca sangat penting, terutama dengan tingginya curah hujan di Bali dalam beberapa hari terakhir.
“Kita berupaya mensosialisasikan informasi, perkiraan cuaca, hingga potensi risiko bencana agar masyarakat semakin mengetahui kondisi terkini. Dengan adanya peringatan ini, masyarakat akan lebih waspada,” kata Mahendra Jaya seusai menerima paparan terkait kondisi dan perkiraan cuaca di Bali.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, yang diperkirakan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali, Mahendra Jaya menyampaikan bahwa pihaknya berupaya mencegah kejadian yang tidak diinginkan serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan wisatawan yang berlibur di Bali.
Pj Gubernur mengapresiasi langkah BMKG dalam memberikan informasi cuaca di Bali melalui aplikasi seperti Info BMKG, yang menyajikan data cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi, serta Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) untuk informasi cuaca maritim. Aplikasi ini sangat membantu dalam mengurangi risiko kecelakaan, terutama bagi para nelayan.
Kami akan sosialisasikan lebih masif agar masyarakat dapat terus memantau prakiraan cuaca melalui aplikasi yang diperbarui secara berkala.
“Peringatan dini akan disampaikan sepekan sebelumnya dan diulang tiga hari hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem. Ini sangat penting,” ujar Mahendra Jaya.
Ia menekankan pentingnya perkiraan cuaca bagi wisatawan untuk menjadwalkan rute dan waktu kunjungan mereka ke objek wisata di Pulau Dewata.
“Saya minta Kadis Pariwisata dan Kalaksa BPBD Bali untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Kami juga akan mengumpulkan camat dan desa wisata untuk mensosialisasikan hal ini,” imbuh birokrat asal Temesi, Kabupaten Gianyar.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten I Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin, Kasatpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi, dan Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra. ***