Kepercayaan Ekonomi Bali Meningkat: Kredit Investasi Melesat, Pasar Modal Bergairah

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan, sektor perbankan mencatatkan pertumbuhan positif, dengan penyaluran kredit mencapai Rp111,56 triliun, tumbuh 6,34% dibandingkan tahun sebelumnya.

26 Maret 2025, 23:32 WIB

Denpasar – Industri Jasa Keuangan (IJK) di Bali dilaporkan stabil hingga Januari 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengungkapkan bahwa stabilitas ini didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga.

Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan, sektor perbankan mencatatkan pertumbuhan positif, dengan penyaluran kredit mencapai Rp111,56 triliun, tumbuh 6,34% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan kredit di Bali didorong oleh kredit investasi, yang meningkat signifikan sebesar 17,19% YoY (Rp5,17 triliun),” ungkap Kristrianti Puji Rahayu dalam keterangan tertulis Rabu 26 Maret 2025.

Peningkatan ini mencerminkan optimisme pelaku ekonomi terhadap kondisi Bali. Dari sisi debitur, UMKM mendominasi penyaluran kredit dengan porsi 52,44%, meskipun pertumbuhannya sedikit melambat menjadi 5,38% YoY.

Penyaluran kredit di Bali terkonsentrasi di sektor non-lapangan usaha (konsumtif) dengan 34,32% dan perdagangan besar-eceran sebesar 28,68%. Pertumbuhan kredit didorong oleh peningkatan signifikan di sektor non-lapangan usaha (Rp2,25 triliun, 6,23% YoY) dan akomodasi-makanan (Rp1,71 triliun, 15,11% YoY).

Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp191,56 triliun, tumbuh 11,96% YoY, terutama didorong oleh kenaikan tabungan. Rasio LDR menunjukkan fungsi intermediasi yang sehat di 58,24%.

Permodalan BPR di Bali kokoh, dengan CR 14,26% dan CAR 35,38%, di atas ambang batas. OJK terus mendorong intermediasi sambil menjaga likuiditas.

Kemudian, kKualitas kredit terjaga, NPL gross 3,14% dan NPL net 2,18%, masih di bawah ambang batas meski sedikit naik dari Desember 2024.

Penyelesaian kredit restrukturisasi dan ekspansi kredit berdampak positif bagi penurunan rasio Loan at Risk (LaR) menjadi 12,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya posisi Januari 2024 sebesar 19,21 persen (yoy).

Kata Kristrianti Puji Rahayu, OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko.

Jumlah investor pasar modal di Bali menunjukkan pertumbuhan yang kuat di Januari 2025, dengan investor saham mencapai 146.093 SID (tumbuh 22,96% YoY).

Investor reksa dana dan SBN juga mengalami pertumbuhan signifikan. Nilai kepemilikan saham dan transaksi saham juga mencatatkan pertumbuhan positif.

Perkembangan Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Modal Ventura

Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan di Bali posisi Januari 2025 mencapai Rp11,79 triliun, tumbuh 7,95 persen yoy, lebih rendah dibandingkan posisi Januari 2024 yang tumbuh sebesar 20,45 persen yoy.

Pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (market share 19,93 persen) serta pembiayaan kepada Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya (market share 14,27 persen).

Di sisi lain, tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi Januari 2025 sebesar 0,92 persen, membaik dibandingkan posisi Januari 2024 yang sebesar 0,99 persen.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan melalui Modal Ventura di Provinsi Bali sebesar Rp89,12 miliar dengan pertumbuhan sebesar 5,36 persen yoy, meningkat dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 3,16 persen yoy. Tingkat Non Performing Financing (NPF) Modal Ventura posisi Januari 2025 relatif rendah dan terkendali yaitu sebesar 1,25 persen, membaik dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 1,50 persen.

OJK senantiasa mendorong terwujudnya literasi dan inklusi keuangan bagi semua pihak, termasuk bagi penyandang disabilitas yang merupakan salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.
Dalam rangka memperkecil gap tingkat literasi dan inklusi di Bali, OJK terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara online, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik.

Selama 2025 hingga Februari, OJK Provinsi Bali telah melaksanakan 25 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 1.787 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 37.987 orang.

Kegiatan edukasi keuangan yang telah dilakukan selama 2 bulan terakhir oleh OJK berkolaborasi dengan stakeholders melalui program intensifikasi pemanfaatan SiMolek, program 1-5 km care, edukasi segmented kepada pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), program OJK Ngiring ke Banjar, serta Training of Trainers (ToT) bagi anggota Satgas PASTI.

Selain itu, dilakukan juga kegiatan edukasi secara online seperti edukasi melalui media sosial yaitu Instagram dan publikasi Iklan Layanan Masyarakat pada radio serta media online yang ada di Provinsi Bali.

Upaya literasi keuangan yang dilakukan oleh OJK Provinsi Bali juga diiringi dengan penguatan program inklusi keuangan yang didukung oleh berbagai pihak, diantaranya melalui sinergi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholders lainnya.

OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan yang masuk melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), baik yang berindikasi sengketa maupun yang berindikasi pelanggaran.

Selama 2025 hingga Februari, Kantor OJK Provinsi Bali telah menerima 95 pengaduan, di antaranya sebanyak 39 merupakan pengaduan sektor perbankan, 36 pengaduan Perusahaan Peer to Peer Lending, 17 pengaduan Perusahaan Pembiayaan, 1 pengaduan Perusahaan Asuransi, serta 2 pengaduan Pasar Modal. Status pengaduan yang masuk yaitu sebanyak 54 pengaduan telah selesai (ditutup), dan 41 pengaduan dalam proses penanganan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK).

Dalam rangka mendukung kelancaran kredit/pembiayaan dari Industri Jasa Keuangan kepada Masyarakat, OJK memberikan pelayanan penarikan data Informasi Debitur (Ideb) Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Selama tahun 2025 hingga Februari, Kantor OJK Provinsi Bali telah melakukan pelayanan penarikan data Ideb SLIK baik secara online sebanyak 575 orang dan walk in sebanyak 1.623 orang. ***

Berita Lainnya

Terkini