Keracunan Massal di Sleman: Polisi Selidiki Bahan Baku Siomay

Dari hasil pengembangan, kasus keracunan massal kemungkinan berasal dari makanan, salah satunya siomay, dan itu sudah diuji sampelnya

11 Februari 2025, 13:33 WIB

Yogyakarta – Kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa warga di tiga lokasi berbeda di Sleman, Yogyakarta, menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Polresta Sleman bergerak cepat berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengungkap penyebab pasti kejadian ini.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan sampel makanan, termasuk siomay, untuk dilakukan pengujian laboratorium.

“Dari hasil pengembangan, kasus ini kemungkinan berasal dari makanan, salah satunya siomay, dan itu sudah diuji sampelnya,” ujarnya saat konferensi pers (11/2/2025).

Informasi yang dihimpun, kasus ini tidak hanya terjadi di satu tempat. Dua lokasi lain di wilayah Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman juga melaporkan kejadian serupa. Diduga kuat, para korban mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi siomay dari katering yang sama.

“Menurut penyampaian dari penyedia khusus siomay, mereka membuat hari itu juga sebanyak 3 pesanan, yakni di Tempel satu lokasi (hajatan), di wilayah Mlati ada dua titik,” jelas Edy.

Di Perum Sleman Permai, Sanggrahan, Mlati, warga yang sedang mengadakan pertemuan pada Sabtu (8/2) mengalami gejala keracunan setelah menyantap siomay.

Sebanyak 36 orang dilaporkan mual, diare, lemas, pusing, nyeri, muntah, hingga sesak napas.

‘Yang Mlati kedua untuk sementara ini belum ada laporan selanjutnya,” imbuh Edy.

Terkait penyebab keracunan, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, polisi belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Mereka masih menunggu hasil uji lab dari sampel makanan yang diperkirakan akan keluar dalam waktu 7 hari mendatang.

‘Saya kira kita belum bisa menjelaskan itu, nanti hasil pemeriksaan. Kita akan kembangkan semua dari mana bahan bakunya, kemudian apakah bahannya kedaluwarsa atau apa, kita menunggu hasil dari lab,” katanya.

Dengan demikian, polisi belum bisa menentukan siapa yang akan bertanggung jawab dalam kasus ini.

“Kita masih belum menjelaskan ini (praduga tersangka). Kalau dia tidak sengaja kan pasalnya beda-beda,” tegas Edy.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Pihak kepolisian akan terus menyelidiki kasus ini hingga tuntas untuk mengungkap penyebab pasti dan menentukan langkah hukum selanjutnya.***

Berita Lainnya

Terkini