Jakarta – Ketua Persaudaraan Tani dan Nelayan Indonesia (PETANI), Tunjung Budi Utomo, mengapresiasi langkah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang meluncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir untuk memperkuat ekonomi rakyat, sekaligus menekan biaya logistik dan menjaga stabilitas harga pangan nasional.
“Kami menyambut baik inisiatif ini. Kereta Petani dan Pedagang adalah bukti negara benar-benar berpihak pada petani dan pelaku usaha kecil yang selama ini terbebani ongkos distribusi tinggi,” ujar Tunjung dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).
Tunjung menilai langkah ini menjadi solusi konkret bagi permasalahan klasik petani dan pedagang kecil, terutama dalam hal biaya angkut dan efisiensi rantai pasok hasil pertanian. Dengan moda transportasi berbasis rel, produk hasil bumi seperti sayur, buah, ikan, dan komoditas segar lainnya dapat dikirim lebih cepat dan murah.
“Dengan efisiensi logistik berbasis rel, hasil panen bisa sampai ke pasar dalam kondisi lebih baik dan waktu lebih singkat. Dampaknya, pendapatan petani naik dan harga di konsumen lebih stabil,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah menjaga inflasi pangan, yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi salah satu penyumbang utama inflasi nasional. Dengan distribusi yang lebih efisien, harga bahan pokok diharapkan lebih terkendali dan pasokan lebih terjamin.
“Efisiensi logistik melalui rel memperpendek jarak antara produsen dan konsumen. Dampaknya bukan hanya pada kesejahteraan petani, tapi juga pada kestabilan harga bahan pokok,” tegas Tunjung.
Lebih lanjut, Persaudaraan Tani-Nelayan mendorong agar kebijakan ini tidak berhenti pada satu wilayah saja, tetapi diperluas ke berbagai rute di seluruh Indonesia. Hal itu agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata, terutama di daerah sentra produksi pangan yang selama ini sulit dijangkau moda transportasi efisien.
“Kami berharap pemerintah memperluas rute kereta ini ke berbagai daerah dari Sumatra hingga Nusa Tenggara. Petani di semua wilayah berhak merasakan manfaat dari program ini,” imbuhnya.
Tunjung juga mengingatkan pentingnya integrasi antara jalur kereta dengan fasilitas pendukung seperti pasar induk, gudang pendingin, dan sistem transportasi pengumpan (first and last mile). Dengan begitu, hasil tani benar-benar bisa mengalir dari sawah hingga ke pasar tanpa hambatan berarti.
“Kebijakan ini akan maksimal bila tersambung dari sawah ke pasar, dari nelayan ke konsumen. Jangan berhenti di stasiun,” ujarnya.
Persaudaraan Tani-Nelayan memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas keberpihakan yang nyata terhadap rakyat kecil. Ia menyebut langkah Presiden sebagai cermin kepemimpinan sejati yang berpihak pada petani dan pedagang.
“Kami melihat ini sebagai langkah nyata Presiden yang mencintai rakyatnya, terutama petani dan pedagang kecil. Beliau menunjukkan bahwa keberpihakan itu bukan sekadar wacana, tetapi tindakan nyata,” tutupnya.***

