Kesiapan Tim SAR Denpasar Diuji dalam Simulasi Kecelakaan Paralayang

Basarnas Bali menggelar latihan kesiapsiagaan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menangani kecelakaan paralayang.

15 Agustus 2025, 08:49 WIB

Badung – Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menggelar latihan kesiapsiagaan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam menangani kecelakaan paralayang.

Simulasi ini melibatkan skenario penyelamatan seorang pemain paralayang yang menabrak tebing di Pantai Melasti, Kamis (14/8/2025).

Dalam skenario latihan tersebut, korban bernama Ricky Rahmadi, mengalami cedera tulang belakang dan patah kaki. Penanganan darurat yang cepat dan evakuasi melalui udara menjadi fokus utama tim SAR.

Setelah penanganan medis awal, dua personel SAR menggunakan teknik lowering untuk membawa korban turun ke dasar tebing.

Ambulans dari Puskesmas Kuta Selatan sudah siaga di lokasi untuk membawa korban menuju helipad terdekat.

Latihan ini melibatkan 30 personel Basarnas Denpasar dan 10 anggota dari FKP3D Bali.

Berbagai alat utama (alut) dikerahkan, termasuk satu unit helikopter SGi Air Bali, dua unit truk penyelamat, satu unit Rapid Deployment Land SAR, serta ambulans dari Puskesmas Kuta Selatan dan Nusa Medica.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari SGi Air Bali, Nusa Medica, Puskesmas Kuta Selatan, kepolisian, dan para relawan.

Sripurnama Yanti, General Manager SGi Air Bali, menyambut baik kerja sama ini.

Ia menyatakan rencana untuk mengadakan lebih banyak simulasi serupa di masa depan. “Kita akan melakukan lebih banyak lagi latihan simulasi untuk memperkuat kerja tim kita,” ujarnya.

Yanti juga menyebut akan ada tambahan helikopter yang lebih besar dan dilengkapi dengan hoist untuk menampung lebih banyak personel dari tim Basarnas, SGi Air Bali, dan medis.

Menanggapi hal tersebut, Sidakarya mengungkapkan Basarnas Denpasar berencana memperkuat kolaborasi dengan SGi Air Bali dan Nusa Medica melalui nota kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerja sama (PKS).

“Di daerah kita melaksanakan MoU atau PKS untuk memperkuat sinergitas kita, kolaborasi dalam pelaksanaan tugas-tugas kemanusiaan,” tutupnya.***

Berita Lainnya

Terkini