Kesiapsiagaan SAR Khusus Libur Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021

18 Desember 2020, 21:04 WIB

Mangupura – Mengantisipasi jelang hari Natal 2020 dan tahun baru 2021,
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) melaksanakan siaga
SAR khusus selama 18 hari.

Apel kesiapsiagaan yang digelar pada hari ini, Jumat (18/12/2020) bertujuan
untuk memastikan kesiapan personil dan kondisi Alut. Sebanyak 50 personil
mengikuti apel tersebut.

Diperkirakan puncak arus masuk keluarnya wisatawan yang memanfaatkan waktu
libur panjang yakni tanggal 23 Desember 2020 dan 3 Januari 2021.

Pengguna transportasi darat maupun udara tentunya akan mengalami peningkatan,
begitu pula pada beberapa objek wisata yang ada di Bali. Kondisi itu harus
diantisipasi dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan penempatan personil secara
mobile (patroli).

Dalam amanat Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang disampaikan
oleh Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Basarnas Bali, bahwa gelar siaga SAR
Khusus agar selalu memperhatikan ketentuan khusus terkait COVID 19.

Poin penting yang dipertegas yakni posko mandiri yang memperhatikan fasilitas
sesuai protokol COVID 19, koordinasi bersama Gugus Tugas COVID 19, menjalankan
siaga sesuai rencana yang telah ditentukan, memberikan laporan kepada
Kabasarnas secara berkala, dan berkoordinasi dengan instansi ataupun potensi
SAR terkait.

Sebanyak 113 personil disiapkan dalam siaga SAR khusus saat ini, dimana
penempatan posko mandiri berada di Jimbaran, Jembrana, Buleleng, Karangasem,
Benoa serta Nusa Penida.

Sementara itu untuk wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai dan objek wisata
dilaksanakan melalui pemantauan dan koordinasi oleh tim rescue Basarnas Bali.

Hal serupa juga dilakukan di seputaran pelabuhan – pelabuhan yang berada di
Bali, diantaranya Gilimanuk, Padangbai, Celukan Bawang, pelabuhan rakyat Nusa
Penida, dan Benoa.

Pada kesempatn tersebut, usai memimpin Apel, Gede Darmada menjelaskan bahwa
siaga dimulai sejak hari ini hingga tanggal 4 Januari 2021. “Ada pengaturan
baik personil maupun alut yang ada di wilayah kerja kami, sekaligus
berkomunikasi dengan potensi SAR,” terang Darmada.

Ia juga mengatakan bahwa ada juga antisipasi pada hal-hal penting, misalnya
jika terjadi bencana tanah longsor maupun banjir, mengingat meningkatnya curah
hujan dan angin kencang di hampir seluruh wilayah Bali.

Mendukung Pemerintah Provinsi Bali di bidang pariwisata, Basarnas Bali telah
berkoordinasi dengan pengelola pariwisata serta unsur SAR yang terlibat di
dalamnya. “Pengawasan di objek wisata kami lakukan sewaktu-waktu agar bisa
antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutup Darmada. (ahs)

Berita Lainnya

Terkini