Deputi I Kemenkopulhukam Yudi Haryanto (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com, Denpasar – Karawanan
dalam Pemilu 9 April mendatang ditengarai berupa ketidakpuasan calon
anggota legislatif terhadap hasil coblosan pesta demokrasi lima tahunan
itu.
Menurut Deputi I
Menkopulhukan Yudi Haryanto, jika melihat tingkat kesadaran berpolitik
masyarakat, diyakini mereka siap menghadapi pemilu.
“Yang perlu
diwaspadai justru potensi kerawanan dari partai politik peserta pemilu
dan para calegnya yang tidak puas dengan hasil pemilu,” terang Yudi di
sela rakornas Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Denpasar, Rabu
(12/3/2014).
PAdahal, mestinya sesuai komitmennya harus baik
parpol dan caleg harus siap menang dan siap kalah, Jangankan siap kalah,
menangpun mereka tidak siap.
Sejauh ini, potensi kerawanan di masyarakat menjelang pemilu relatif tidak begitu menonjol.
Yang perlu diwaspadai adalah kerawanan yang muncul peserta pemilu di mana situasinya berbeda dibanding terdahulu.
Militansi
kader terhadap partainya cukup menonjol namun sekarang justru
sebaliknya mereka gampang digoyang atau berpindah dari satu partai ke
partai lain bahkan satu calon didukung banyak partai.
Disinggung
kesiapan penyelenggaraan pemilu, pihaknya meyakini akan berlangsung
dengan aman, lancar dan demokratis. Masyarakat diyakini akan menggunakan
hak politiknya secara benar.
Dari sisi kesiapan logistik pemilu
kata dia sudah mendekati 90 persen sebagaimana disampaikan penyelenggara
pemilu di daerah-daerah seperti KPU, Bawaslu hingga pemerintah daerah.
“Saya
sudah evaluasi dan melihat langsung dan mendengar kesiapan pemilu dari
Kapolda, Pangdam dan pemerintahan lainnya, sejauh ini tidak ada indikasi
kuat yang bisa mengancam penyelenggaraan pemilu,” imbuhnya.
Kemungkinan
munculnya ancaman dan gangguan kamtibmas menjelang atau selama pemilu
sambung Yudi sudah diantisipasi secara baik oleh aparat kepolisian
bersama TNI. (gek)