Ketika Ayat Suci Menggema di Balik Pintu Besi: Upaya Lapas Jember Membangun Benteng Iman Warga Binaan

27 April 2025, 10:46 WIB

Jember– Semangat membara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember. Alih-alih hanya menjadi tempat hukuman, Lapas ini bertransformasi menjadi oase spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Langkah demi langkah strategis dijalankan, merajut kegiatan kerohanian dan kajian Islam dalam untaian yang berkelanjutan.

Mentari pagi belum sepenuhnya menghangatkan Jember, namun denyut kehidupan sudah terasa di Madrasah Pondok Pesantren Hassal Hassan di dalam Lapas. Sebanyak tujuh puluh santri WBP dengan khusyuk menimba ilmu, membuka hari dengan siraman rohani.

Tak berselang lama, kebersamaan dalam spiritualitas semakin terasa saat kumandang takbir Shalat Dhuha menggema, diikuti saf-saf santri yang tertib.

Aura pondok pesantren kian menguat ketika Masjid Al-Ikhlas Lapas Jember menjadi pusat pengajian umum.

Kehadiran KH. Abdul Kholiq, Pengasuh Pondok Pesantren Ummul Qura, bagai oase di tengah gurun, memberikan pencerahan dan memperdalam pemahaman agama bagi setiap jiwa yang hadir.

Namun, Lapas Jember tak hanya menyajikan hidangan rohani berupa ceramah. Mereka juga fokus mengasah kemampuan dasar keagamaan. Sesi Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) menjadi menu wajib bagi seluruh santri warga binaan. Dengan bimbingan langsung dari para asatid dan pendampingan penuh dari staf Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkeswat), setiap WBP diajak berinteraksi langsung dengan kitab suci, melancarkan lidah dan jemari dalam melafalkan dan menulis ayat-ayat cinta Ilahi.

Sang mentari kian meninggi, dan Masjid Al-Ikhlas kembali dipenuhi. Kali ini, untuk menunaikan ibadah Shalat Dzuhur berjamaah.

Kekhusyukan terpancar dari setiap gerakan, cerminan kedisiplinan dalam menggapai ridha Ilahi. Usai menunaikan kewajiban, dahaga spiritual kembali dipuaskan melalui kajian Ratibul Haddad, amalan dzikir yang diyakini mampu memperkuat ikatan batin dengan Sang Pencipta.

Menjelang senja, lantunan merdu ayat-ayat Al-Qur’an menggema di seluruh penjuru Lapas. Bukan sekadar alunan biasa, namun sebuah upaya membiasakan telinga dan hati dengan kalamullah.

Rangkaian hari yang penuh berkah ini ditutup dengan khidmatnya Shalat Ashar berjamaah, dilanjutkan dengan telaah Kitab Irsyadul Ibad. Halaman demi halaman dibuka, memberikan panduan berharga mengenai ibadah yang benar dan akhlak mulia dalam bingkai ajaran Islam.

Di balik layar transformasi ini, berdiri teguh Kepala Lapas Kelas II A Jember, RM. Kristyo Nugroho. Beliau menegaskan bahwa serangkaian kegiatan ini adalah bagian integral dari pembinaan kepribadian. Tujuannya mulia: membekali setiap warga binaan dengan fondasi nilai-nilai agama yang kokoh.

“Kami menaruh harapan besar,” tutur beliau dengan penuh keyakinan, “melalui kegiatan ini, warga binaan dapat bertransformasi menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Mereka diharapkan mampu merenungi kesalahan masa lalu dan kelak, setelah bebas, dapat berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.”
Doa dan harapan pun membumbung tinggi.

Kiranya, setiap tetes ilmu dan amalan yang diterima dapat membentuk karakter warga binaan menjadi insan yang berakhlakul karimah, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga, pintu harapan akan masa depan yang lebih cerah terbuka lebar bagi mereka, menjadi pribadi yang lebih baik setelah menuntaskan masa pidana. ***

Berita Lainnya

Terkini