Ketimpangan Pengeluaran Penduduk RI Alami Perbaikan

19 April 2016, 05:06 WIB

Kabarnusa.com – Selama kurun Maret-September 2015 terjadi perbaikan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia dari 0,40 persen menjadi 0,41 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Bali Adi Nugroho salah satu ukuran ketimpangan yang dipakai adalah gini ratio yang kiasarannya antara 0-1 persen.

Semakin tinggi nilai gini ratio maka hal itu menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi.

Diketahui gini ratio pada tahun 2010 tercatat sebesar 0,38 persen meningkat 0,38 persen dan terus mengalami peningkatan hingga 2015 yang mencapai 0,41 persen.

Terjadi penurunan pada bulan September 2015 tercatat 0,40 persen turun 0,01 poin dibanding gini ratio pada bulan Maret 2015 yang sebesar 0,41 persen.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi perbaikan pemeretaan pengeluaran di Indonesia selama periode Maret-September 2015,” imbuhnya.

Sejumlah faktor yang menjadi penyebab perbaikan ketimpangan itu seperti kenaikan upah buruh pertanian sebesar R46.180 pada bulan Maret 2015 menjadi Rp46.739 pada September 2015 atau mengalami kebaikan 1,21 persen.

Demikian jugam kenaikan upah buruh banguan Rp79.657 pada Maret 2015 menjadi Rp80.494 pada September 2015 atau naik 1,05 persen selama periode Maret-September.

Adi melanjutkan, perbaikan ketimpangan pengeluaran itu juga berdasar data Survei Angkata Kerja NAsional (Sakernas) terjadi peningkatan jumlah pekerja bebas baik pertanian maupun non pertanian dari 11,9 Juta orang pada Februari menjadi 12,5 juta orang pada Agustus 2015.

Dia mengungkapkan, pada bulan September 2015, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,40 persen..

“Angka ini menurun sebesar0,01 poin dibanding dengan gini ratio pada bulan Maret 2015 yang sebesar 0,41 persen,” katanya. saat rilis di kantor BPS Bali Renon, Denpasar Senin (18/4/2016).

Sementara gini ratio di perkotaan mengalami penurunan 0,01 poin menjadi 0,42 persen pada September 2015 dari gini ratio bulan Maret 2015 sebesar 0,43 persen.

Demikian pula di pedesaan peningkatan pada Septemver 2015 sebesar 0,33 persen reatif tidak mengalami perubahan dibanding gini ratio pada bulan Maret 2015..

Ditambahkan Adi, selama periode Mare-September 2015, distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen terbawah menunjukkan indikasi membaik.

Ada peningkatan dari 17,10 persen pada bulan Maret 2015 menjadi 17,45 persen pada September 2015. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini