Kabarnusa.com – Kinerja Badan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan cukup menggembirakan dibuktikan dengan terjadinya surplus keuangan mencapai Rp20,2 Miliar.
“Saat ini keuangan rumah sakit dalam kondisi sehat, terjadi surplus sekira Rp 20,2 Miliar,” sebut Direktur Badan RSUD Tabanan dr. Nyoman Susila, M.Kes didampingi Inspekur Kabupaten Tabanan Made Urip dan Kabag Humas dan Protokol Setda Tabanan Putu Dian Setiawan, Selasa (10/2/2015).
Susila menegaskan, Badan RSUD Tabanan tidak punya masalah terkait hutang.
Hal itu ditegaskannya menjawab tudingan sejumlah pihak adanya masalah keuangan di Badan RSU Tabanan sehingga menjadi temuan dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Temuan BPK tersebut terkait adanya masalah piutang pelayanan Badan RSU Tabanan sejak tahun 2005,” jelasnya.
Menurut dr. Susila, temuan iru dikarenakan selama ini Badan RSUD Tabanan tidak pernah menolak pasien. JUga, tidak pernah menahan pasien yang sudah waktunya pulang dan tidak pernah minta DP atau menanyakan kondisi keuangan pasien saat periksa ke RSU Tabanan.
“Begitu pasien datang ke RSU Tabanan langsung dilayani sesuai keluhan penyakitnya,” kilahnya.
Disebutkan terkait piutang pelayanan tersebut, ada pasien yang punya hutang pada RSU Tabanan sampai Rp 50 juta.
Yang paling banyak piutang di bawah Rp 500 ribu. “Pasien yang punya hutang di bawah Rp 500 ribu setahun sekitar 600 orang pasien. Total sejak tahun 2005 lalu ada sekitar 5 ribu pasien yang berhutang,” tegasnya.
Sedangkan pasien yang berhutang di atas Rp 2 juta jumlahnya sekitar 257 pasien.
“Total piutang pelayanan di RSU Tabanan sejak tahun 2005 sampai 2014 lalu tercatat sejumlah Rp 3,9 Miliar,” sebut dia.
Terkait penanganan piutang, pihaknya telah melakukan validasi data piutang riil dan semu.
“Dilakukan konfirmasi terhadap pasien yang nunggak. Berikutnya dilakukan penagihan dan pelaporan.
“Kami akan tetap berupaya menyelesaikan kasus piutang ini sehingga tidak lagi menjadi temuan BPK,” tegas dia.(gus)