Keyakinan Konsumen Kokoh, Ekonomi Bali Siap Melaju di 2025

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi nasional yang menunjukkan sedikit penurunan IKK menjadi 127,2, Bali justru menunjukkan ketahanan.

26 Februari 2025, 20:57 WIB

Denpasar – Awal tahun 2025 membawa kabar gembira bagi perekonomian Bali. Menurut Erwin Soeriadimadja, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, optimisme konsumen di Pulau Dewata terus menguat.

Hal ini tercermin dari lonjakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 3,9% (mtm) menjadi 144,9 pada Januari 2025. Angka ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari keyakinan masyarakat Bali terhadap masa depan ekonomi mereka.

Erwin Soeriadimadja menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi nasional yang menunjukkan sedikit penurunan IKK menjadi 127,2, Bali justru menunjukkan ketahanan.

Keyakinan konsumen yang kuat ini didukung oleh inflasi yang stabil di angka 2,41% (yoy) dan momentum positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN),” ungkap Erwin Soeriadimadja dalam keterangan tertulisnya Rabu 26 Februari 2025.

Lebih lanjut, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) di Bali melonjak 5,8% (mtm) menjadi 154,8, menandakan harapan yang tinggi terhadap peningkatan lapangan kerja dan pendapatan.

Masa depan ekonomi Bali enam bulan ke depan tampak cerah di mata konsumen. Hal ini terlihat dari lonjakan optimisme mereka terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan kegiatan usaha.

Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja melesat 10,1% (mtm) menjadi 158,0, diikuti oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Penghasilan sebesar 6,1% (mtm) menjadi 157,5, dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha sebesar 1,4% (mtm) menjadi 149,0. Peningkatan ini mencerminkan keyakinan kuat konsumen terhadap pertumbuhan PDRB Bali.

Kondisi ekonomi saat ini pun menunjukkan tren positif, dengan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) naik 1,8% (mtm) menjadi 135,0. Hal ini didukung oleh peningkatan ketersediaan lapangan kerja, konsumsi barang tahan lama, dan penghasilan saat ini.

Pertumbuhan indeks mengindikasikan persepsi positif konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini.

Dalam konteks ini, Erwin Soeriadimadja menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga di Bali sebagai upaya untuk mempertahankan daya beli masyarakat.

Sentimen positif konsumen yang terjaga diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan sinergi yang kuat antara Bank Indonesia, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. ***

Berita Lainnya

Terkini