Kinerja Jasa Keuangan Bali-Nusra Oktober 2025: Kredit Investasi Meroket 38,5 Persen Sektor Pertambangan NTB Melejit

industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) tetap menunjukkan resiliensi yang kuat hingga posisi Oktober 2025.

20 Desember 2025, 17:28 WIB

Denpasar– Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) tetap menunjukkan resiliensi yang kuat hingga posisi Oktober 2025.

Performa ini didukung oleh permodalan yang solid dan profil risiko yang terjaga di tengah fluktuasi ekonomi global.

Sektor perbankan di Bali dan Nusra mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan. Total penyaluran kredit mencapai Rp245,02 triliun, tumbuh 7,99% (yoy), melampaui capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 6,60%.

Berdasarkan lokasi proyek, nilai penyaluran bahkan lebih tinggi yakni Rp321,34 triliun (tumbuh 12,08% yoy).

Poin krusial dalam pertumbuhan ini adalah lonjakan kredit investasi yang tumbuh fantastis sebesar 38,52% (yoy) atau bertambah Rp18,31 triliun.

“Tingginya pertumbuhan kredit investasi mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap prospek ekonomi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara,” tutur Kepala OJK Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu dalam laporannya.

Secara sektoral, kredit didominasi oleh:

Sektor Bukan Lapangan Usaha: Pangsa pasar 42,30%.

Sektor Perdagangan Besar & Eceran: Pangsa pasar 23,31%.

Secara spasial, kenaikan kredit di NTB dipicu oleh sektor Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 58,61% (yoy). Sementara di Bali dan NTT, pertumbuhan utama masih disumbangkan oleh sektor penerima kredit bukan lapangan usaha.

Dana Pihak Ketiga dan Likuiditas

Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terjaga positif di angka Rp300,54 triliun (tumbuh 8,34% yoy), yang ditopang oleh kenaikan saldo tabungan dan deposito.

Meskipun ekspansi kredit cukup agresif, risiko tetap terkendali. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) Gross berada di level 2,98%, jauh di bawah ambang batas aman 5%. Rasio kecukupan modal (CAR) BPR di wilayah ini juga sangat kuat, berada di kisaran 29% hingga 44%, memberikan bantalan mitigasi risiko yang tebal.

Pasar Modal: Pertumbuhan Investor Double Digit

Sektor Pasar Modal di Bali-Nusra mencatatkan antusiasme tinggi. Hingga Oktober 2025, jumlah investor mencapai 679.792 SID, melonjak 27,33% (yoy). Nilai transaksi saham pun ikut terkerek naik sebesar 57,17% (yoy) menjadi Rp8,24 triliun.

Perusahaan Pembiayaan dan Modal Ventura

Piutang Perusahaan Pembiayaan mencapai Rp19,68 triliun (tumbuh 3,50% yoy). Sementara itu, sektor Modal Ventura mencatatkan perbaikan kinerja dengan pertumbuhan 7,17% (yoy) menjadi Rp333,10 miliar, didiringi perbaikan kualitas pembiayaan di mana NPF turun ke level 6,85%.

Edukasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen

OJK terus mengakselerasi literasi keuangan melalui berbagai program strategis:

Edukasi Massal: Hingga November 2025, telah dilaksanakan 10.484 kegiatan edukasi, menjangkau lebih dari 117 ribu orang secara tatap muka dan 436 ribu via media sosial.

GENCARKAN: Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan melibatkan LJK telah menjangkau lebih dari 1 juta peserta.

Perlindungan Konsumen: OJK menerima 1.999 pengaduan sepanjang 2025, di mana 1.796 di antaranya telah berhasil diselesaikan.

“Mayoritas pengaduan terkait perilaku petugas penagihan dan restrukturisasi kredit,” ungkapnya.

OJK berkomitmen memperkuat sinergi dengan Bank Indonesia, LPS, dan Pemerintah Daerah melalui TPAKD untuk memastikan sektor jasa keuangan berkontribusi optimal pada pertumbuhan ekonomi daerah dengan tetap mengedepankan tata kelola yang baik. ***

Berita Lainnya

Terkini