DENPASAR– Penjaga gawang Bali United asal Jembrana, Ngurah Komang Arya memanfaatkan Hari Raya Galungan dengan melakukan persembahyangan dan berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman.
Mantan kiper PSM Makassar dan Persiba Balikpapan tersebut pulang kampung ke desa Pergung, Jembrana lebih awal karena sekaligus merayakan enam bulanan anak bungsunya, Gek Ayu Kadek Isyana Arya Perdana.
“pulang kampung lebih awal dan absen di latihan terakhir karena ada tradisi enam bulanan untuk anak bungsu saya,” katanya Kamis (8/9/2016)..
Pada Galungan ini dia sekeluarga melakukan pesembahyangan di Pura Dalem, Pura Desa dan merajan (tempat suci) di rumah.
Arya berharap hari raya Galungan ini menjadi momentum untuk dirinya bisa lebih baik lagi kedepannya terutama untuk performanya di bawah mistar Bali United.
“Doa saya agar performa saya bisa lebih baik lagi dan bisa memberikan kontribusi untum Bali United,” imbuhnya.
Berbeda dengan gelandang andalan Serdadu Tridatu, I Gede Sukadana terpaksa tidak bisa melakukan pesembahyangan di Galungan kali ini. Hal tersebut dikarenakan Sukadana dan keluarga sedang berduka sehingga dalam masa “sebel” atau cuntaka.
Galungan kali ini, keluarganaya tidak melakukan persembahyangan karena ada saudara
yang baru saja meninggal dunia.
Diketahui, Cuntaka atau sebel adalah suatu keadaan tidak suci menurut pandangan agama Hindu. Kematian saudara merupakan salah satu penyebab cuntaka itu sendiri.
Kendati demikian, Sukadana tetap senang karena di Galungan kali ini dirinya bisa berkumpul dengan keluarga besarnya di Desa Sesetan, Denpasar.
“Saya senang berkumpul bersama keluarga besar. Hal yang sulit saya dapatkan ketika sebelumnya bermain untuk klub luar Bali,” imbuh Sukadana. (gek)