BADUNG – Perkembangan dunia olahraga di Indonesia semakin membaik. Banyak sekali atlet -atlet yang menorehkan prestasi baik di kancah nasional maupun internasional. Tapi tak dapat dipungkiri ada saja masalah atau kendala yang dihadapi atlet selama berkompetisi. Namun ada juga yang melihat peluang bisnis dari masalah tersebut. Siapakah dia??
Salah satunya Yulia Tori, yakni Owner Tori Golf Bali yang pasti tidak asing di telinga banyak orang, terutama pecinta maupun pelaku fashion nusantara. Dia bercerita awal mula berdirinya Tori Golf Bali ini dari masalah yang ia temui saat mencari pakaian golf wanita, baik saat di dalam maupun luar negeri.
Alasan lebih memilih ke arah baju-baju golf, karena dirinya golfer dan saat itu bermain golf untuk Indonesia maupun Singapura, Jadi, dia sering dikirim kemana-mana seperti Australia, Thailand, Philiphine dan masih banyak lagi.
“Ternyata disana masih belum terlalu banyak pilihan baju golf untuk koleksi perempuan,” ujarnya ramah ditemui di The Maj Nusa Dua.
Waktu pergi ke Amerika dan Eropa pun sambung Yulia, baju golf wanita belum banyak. Pemenang Best Of The Best Designer 2018 Award dari Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo ini, mengatakan rancangannya memang lebih mengarah ke sporty.
Selain untuk golf, juga pakaian sehari-hari tetap berkesan sporty. Dia juga baru merilis rancangan terbarunya yang berlabel Tori Sport Bali, yang lebih ke pakaian yoga, lari dan gym.
Wanita yang akrab disapa Yulia ini juga membagi tipsnya terkait pemasaran. Saat awal meniti karir di dunia mode ini ia sangat terbantu oleh orang-orang sekitar. Salah satunya rekan-rekan golf, baik di dalam maupun di berbagai negara lainnya. Selain itu peran sosial media sangat penting juga dalam promosi produknya.
“Pada awalnya memang marketnya domestik, tapi sekarang marketnya lebih ke campuran ya,” ucapnya. Hal tersebut diperkuat dengan memilih Brand Ambassador Tori Golf Bali, Atlet Pro asal Amerika seperti Savannah Vilaubi dan Tania Tare.
Sejak 2015 ia membangun bisnis dengan terus mencari ide-ide terbaru, hingga berjalan tiga tahun ini, Yulia merasa sangat bersyukur karena tidak hanya pasar lokal saja yang suka. “Nah, setelah ini jalan ketiga tahun, wih keren banget, cewek-cewek dari negara lain itu suka. Jadi sekarang saya puas banget ya,” ucapnya.
Dengan modal Rp 500 juta, ia mendirikan butik pertama berlokasi di Gianyar, dan sampai sekarang masih eksis melayani pelanggan.
Lokasi butik untuk di Bali sudah ada 5 tempat, di Jakarta ada 2 tempat, dan di Bintan ada 4 tempat. Terkait harga sangatlah bervariasi, dari Rp 350 ribu sampai Rp 1,5 juta. itu dari berbagai macam produk dari topi, baju, rok, aksesoris dan masih banyak lagi.
Sedangkan untuk target fashion show itu 2 kali dalam setahun, dan tahun depan pihaknya sedang mempersiapkan ikut di Bali Fashion Trend. “Sebenarnya banyak sekali tawaran, tapi aku pilih-pilih gitu. Karena aku tidak pernah menampilkan koleksi yang sudah diperagakan di fashion sebelumnya,” ujarnya.
Untuk diketahui, keahlian mendesainnya ia peroleh karena memang sekolah fashion designer, tapi saat itu juga dia adalah golfer. Meskipun begitu tidak mungkin jalan semua, maka dia lebih mengurangi latihan golf.
Berkat kecintaan dia di dunia Golf dan dunia desain, serta kemampuan membaca peluang yang ada. Akhirnya dia menyatukan dua hal tersebut ke dalam karyanya. “Harapan ke depan semoga semakin banyak pelanggan, dan banyak order untuk membuat seragam dan lebih dikenal di mancanegara.” tutup Yulia. (mal)