Badung – Di tengah gelapnya malam dan ganasnya ombak, seorang wisatawan asal Amerika Serikat berhasil ditemukan selamat setelah terombang-ambing di lautan Bali semalaman.
Momen mendebarkan ini menjadi kisah penyelamatan heroik yang melibatkan berbagai pihak.
Hilang di Tengah Lautan, Pencarian Pun Dimulai
Kejadian berawal pada Selasa, 10 Mei 2025, saat Petter Picetti Falcone (WNA AS) bersama sembilan wisatawan lainnya berlayar dari Serangan menuju Lembongan dengan Kapal Haruku.
Sekitar pukul 15.00 WITA, setelah tiba di lokasi, Petter mencoba jetski ditemani pendamping. Namun, usai dua kali percobaan, ia nekat mengendarai jetski sendiri menuju arah barat, melintasi Perairan Sanur.
Hingga petang, Petter tak kunjung kembali. Kru Kapal Haruku segera melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.
“Kejadian itu di Lembongan diinformasikan estimasi kejadian pukul 16.00,” terang I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima laporan hilangnya Petter pada pukul 19.00 WITA. Malam itu juga, upaya pencarian segera dilakukan dengan mengerahkan Rigid Inflatable Boat (RIB) yang membawa empat personel. Sayangnya, penyisiran malam hari belum membuahkan hasil.
Secercah Harapan di Pagi Hari dan Penemuan Dramatis
Pagi harinya, Rabu (11/5/2025), RIB kembali bertolak dari Dermaga Navigasi Pelabuhan Benoa menuju Perairan Lembongan.
Sebuah kabar baik datang pada pukul 07.30 WITA: Petter Picetti Falcone telah ditemukan dalam keadaan selamat di sekitar Perairan Uluwatu!
Penemuan dramatis ini berkat Kapten Kapal Duta Lestari 08 yang kebetulan melintas sekitar pukul 06.30 WITA. Ia melihat Petter melambai-lambai meminta pertolongan karena jetski-nya kehabisan bahan bakar.
Evakuasi Penuh Tantangan Menuju Keselamatan
Tim SAR gabungan yang saat itu berada di Tanjung Benoa segera merespons informasi penemuan tersebut.
“Dapat laporan dari salah satu agen kapal Duta Lestari 08 melewati jalur di Perairan Uluwatu dan target langsung meminta bantuan dan langsung di-towing kapal ikan tersebut menuju ke pelabuhan,” jelas Sidakarya.
Setelah berkomunikasi dengan pihak Kapal Duta Lestari 08, disepakati bahwa korban akan dipindahkan di Perairan Pantai Pandawa. Proses evakuasi sempat terkendala gelombang tinggi, namun akhirnya pada pukul 08.10 WITA, Petter sudah berhasil dipindahkan ke RIB Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Ia kemudian dibawa menuju Dermaga Navigasi Pelabuhan Benoa.
Proses pergerakan RIB ini juga mendapatkan pengawalan ketat dari dua unit RIB KPLP, satu unit RIB Polair Polda Bali, dan satu unit speed boat Polair Benoa, menunjukkan sinergi luar biasa dalam operasi penyelamatan ini.
Penanganan Medis dan Apresiasi untuk Tim SAR Gabungan
Setibanya di dermaga, pihak keluarga Petter Picetti Falcone meminta agar ia segera dibawa ke Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans BBKK Denpasar untuk penanganan medis lebih lanjut.
Operasi SAR ini berhasil berkat kerja sama apik dari berbagai unsur, termasuk Mabes Polairud KP Manyar, Sabhara Polda Bali, Polairud Polda Bali, Polsek Kawasan Benoa, Pos AL Benoa, SROP Benoa, VTS Benoa, Balai Besar Kekarantinaan Denpasar, KPLP Benoa, Nelayan Kapal Ikan Duta Lestari 08, dan pihak keluarga.
Kisah Petter Picetti Falcone menjadi bukti nyata keberanian, ketangguhan, dan pentingnya kolaborasi dalam situasi darurat di lautan.
Kisah penyelamatan ini menunjukkan betapa cepat dan efektifnya respons tim SAR di Bali.***