Jakarta – Beberapa persoalan di kawasan pesisir di Indonesia, turut
memberikan andil terhadap tingginya kerentanan bencana alam dan perubahan
iklim di kawasan pesisir.
Khusus di pesisir Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara perubahan garis pantai
yang disebabkan perubahan alih fungsi mangrove kerap mengakibatkan banjir
pesisir (rob) dari laut.
Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) tengah melaksanakan program
Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) di tiga desa yang terdapat di
Bombana (11/1/2021).
Plt. Dirjen PRL TB. Haeru Rahayu yang biasa disapa Tebe mengatakan bahwa
Program PKPT merupakan implementasi pengelolaan pesisir terpadu skala kecil,
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kawasan
pesisir, kesiapaiagaan masyarakat pesisir dalam menghadapi bencana dan
perubahan iklim, memfasilitasi sarana prasarana dan pentingnya meningatkan
kemampuan usaha sehingga kesejahteraan masyarakat pesisir menjadi lebih baik
lagi.
“Program PKPT yang dilakukan adalah wujud intervensi KKP dalam penguatan di
wilayah pesisir di Indonesia,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini PKPT fokus pada tiga aspek, pertama, aspek manusia,
yaitu KKP melakukan peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana
dan dampak perubahan iklim yang terjadi.
Kedua, aspek siaga bencana dan perubahan iklim, pada aspek ini, KKP membangun
sarana – prasarana siaga bencana. “Terakhir ada aspek kelembagaan yang
bertujuan agar masyarakat dapat aktif dan mandiri dalam organisasi,”
sambungnya.
Secara terpisah Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau Kecil, Muhammad Yusuf
mengungkapkan pada tahun 2020, KKP telah melakukan kegiatan pembangunan sarana
prasarana sebagai upaya pengurangan risiko bencana dan dampak dari perubahan
iklim.
Sarana yang dibangun diantaranya adalah peninggian jalan (embankment)
sepanjang 560 meter, jalur evakuasi rabat beton sepanjang 331 meter yang
dilengkapi dengan 4 unit rambu evakuasi sebagai perangkat kesiapsiagaan,
pembangunan 1 unit pondok informasi mitigasi bencana dan adaptasi perubahan
iklim dengan luas bangunan 22 meter persegi.
“Bantuan program PKPT yang disalurkan KKP ini diberikan pada tiga kelompok
penerima, yaitu Kelompok Bulu Sipong di Desa Tunas Baru, Kelompok Tunas
Harapan di Desa Watumentade, dan Kelompok Harapan Baru di Desa Lantowua,”
tutupnya. (riz)