KKP Latih Masyarakat Produksi Magot dan Pakan Buatan

23 September 2020, 22:07 WIB

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya
menekan biaya produksi budidaya ikan di masyarakat, salah satunya melalui
inovasi magot dan pakan buatan.

Sejalan dengan itu, KKP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3)
Tegal bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI menyelenggarakan pelatihan budidaya
magot bagi masyarakat.

Pelatihan diikuti oleh 100 peserta yang mayoritas merupakan pembudidaya ikan
lele dan nila setempat. Indramayu, Jawa Barat, pada 21-22 September 2020.

Tingginya harga pakan pabrikan masih menjadi salah satu persoalan dalam
budidaya perikanan saat ini. Di saat yang bersamaan, BP3 Ambon turut
menyelenggarakan pelatihan membuat pakan ikan buatan bagi masyarakat dari 34
provinsi di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief
Widjaja menyebut, pakan memiliki kontribusi biaya operasional paling besar
pada produksi budidaya ikan yakni sekitar 60-70%.

Untuk itu, KKP terus berupaya mencari pakan alternatif sehingga masyarakat
bisa membuat pakan mandiri dari bahan baku yang tersedia di sekitarnya. “Dari
situ nanti biaya produksi budidaya bisa ditekan,” ujar Sjarief.

Magot adalah larva dari lalat buah/sayur yang disebut sebagai black soldier
fly (BSF). Magot dapat diternakan dengan mudah menggunakan sisa-sisa limbah
organik (rumah tangga) seperti buah, sayur, dan sisa-sisa makanan sebagai
medianya.

“Kita bisa kumpulkan sisa-sisa limbah organik, kemudian potong dan uraikan.
Lalu, siapkan telur-telur magot di situ dan dia akan tumbuh berkembang,”
sambungnya.

Ia menambahkan, kandungan protein yang terdapat dalam magot pun cukup tinggi
yakni sekitar 40-45%.”Setiap 2 minggu kita akan panen. Sebagiannya dapat kita
besarkan menjadi lalat sehingga akan berbiak terus,” jelasnya.

Hal ini menjadikannya ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
memperbaiki kualitas warna ikan. “Telur magot, pupa, pupuk organik cair, dan
kompos yang dihasilkan dari budidaya magot dapat digunakan sendiri ataupun
dijual sebagai pendapatan tambahan bagi kita,” tutupnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini