Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) guna meningkatkan konsumsi udang di dalam negeri.
Udang merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor sekaligus sumber protein berkualitas tinggi yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehari-hari.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKP), Tornanda Syaifullah, menyampaikan bahwa KKP tidak hanya ingin meningkatkan ekspor udang, tetapi juga mendorong masyarakat untuk mengonsumsi berbagai olahan udang dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari kampanye Gemarikan, KKP kembali menggelar bazar rutin olahan hasil kelautan dan perikanan.
Pada kesempatan ini, udang dijadikan sebagai komoditas utama dengan berbagai varian produk, mulai dari udang segar hingga olahan siap saji seperti ebi furai, dimsum udang, udang goreng crispy, kerupuk udang, dan terasi udang.
Selain meningkatkan konsumsi domestik, KKP juga memberikan dukungan kepada pelaku usaha dengan memfasilitasi partisipasi mereka dalam pameran internasional Indonesia International Seafood & Meat Expo (IISM) 2025, yang berlangsung di JIExpo pada 7–10 Mei 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas promosi produk udang Indonesia dan memperkuat daya saing di pasar global.
Sebagai upaya inovasi, KKP juga mengadakan berbagai kegiatan kreatif, termasuk workshop pembuatan pizza udang, guna mengembangkan peluang usaha berbasis olahan udang.
Tornanda menyebutkan bahwa pada tahun 2023, konsumsi udang nasional mencapai sekitar 242 ribu ton, dan melalui berbagai inisiatif ini, KKP berharap udang dapat menjadi pilihan utama dalam menu harian masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan pentingnya peningkatan produksi dan kualitas hasil perikanan melalui program ekonomi biru yang dinilai mampu memperkuat daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia di tingkat internasional.***