Untuk pengujian laboratorium dilakukan dengan cara sampling yaitu menguji beberapa ekor ikan yang mewakili kondisi ikan lainnya.
Parameter uji dilakukan adalah organoleptik dengan metode sensori yang merupakan pengujian dasar, pengujian mutu mikrobiologi yaitu Angka Lempeng Total (ALT), Escherichia coli dan Salmonella.
Ketiga parameter uji mutu mikrobiologi ini telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025 : 2017 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang berarti hasil pengujian laboratoriumnya dapat dipercaya dan berlaku secara nasional maupun internasional.
KKP Lakukan Simulasi Penarikan PNBP Pasca Produksi Jenis SDA Perikanan
“Hasilnya, pada sebagian sampel yang diuji telah terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Ini bisa bikin sakit perut, diare, mual dan muntah,” terang Arsal Azis.
Berdasarkan temuan ini, BKIPM Ternate kemudian memusnahkan dengan cara dibakar pada Selasa (15/2/2022).
Arsal Azis menyebut tindakan karantina berupa pemusnahan ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Pasal 48 ayat 1 poin (a).
Aturan itu menjelaskan pemusnahan dilakukan apabila media pembawa yang dimasukkan ke dalam atau dimasukkan dari suatu area ke area lain di Wilayah Negara Republik Indonesia setelah diturunkan dari alat angkut dan dilakukan pemeriksaan klinis maupun laboratorium ternyata mengalami rusak/busuk harus dilakukan tindakan karantina yaitu pemusnahan.
Bakteri Streptococcus Tidak Hanya Ditularkan Babi, Masyarakat Diminta Tenang
“Kegiatan pemusnahan komoditas perikanan ini bertujuan untuk memberikan peringatan agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkasnya.
Pemusnahan dihadiri Danlanal Ternate, Dirpolairud Polda Maluku Utara, Kapolsek KP3 A.Yani Ternate, Kepala LPSPL Sorong, Kepala Stasiun PSDKP Ambon, Kepala KSOP Pelabuhan A.Yani, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Ternate, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate dan Kepala UPBU Sultan Babullah Ternate.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta BKIPM untuk senantiasa membina kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir. Hal ini untuk memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat.***