JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan bengkel bergerak untuk memperbaiki sarana penangkapan ikan nelayan yang rusak akibat bencana alam di Kabupaten Pandeglang.
Pemerintah bergerak cepat dalam penanganan bencana alam yang melanda beberapa daerah di Indonesia belakangan ini. Upaya pemulihan dan rehabilitasi pasca bencana tengah dilakukan pemerintah untuk mendorong roda perekonomian dan aktivitas masyarakat.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, M. Zulficar Mochtar menjelaskan bengkel bergerak nelayan ini berupa mobil pelayanan yang dapat digunakan sebagai sarana perbaikan atau perawatan mesin kapal perikanan.
Mobil tersebut berisi peralatan teknis permesinan kapal perikanan lengkap dengan teknisi dari Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang dan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu.
Dengan adanya bengkel bergerak dan teknisi yang kami terjunkan ke lapangan, diharapkan dapat membantu dan meringankan para nelayan yang tengah memperbaiki sarana penangkapan ikan karena tsunami.
“Pemerintah terus mendorong agar aktivitas nelayan dan perekonomian masyarakat tidak terhenti,” terang Zulficar, Rabu (30/1/2019). Ada empat mobil bengkel bergerak telah berada di Kabupaten Pandeglang, Banten dan siap dioperasionalkan.
Sesuai namanya, mobil bengkel bergerak ini direncanakan akan beralih dari satu lokasi ke lokasi lain hingga ke Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
DJPT juga melakukan identifikasi dengan menggandeng Yamaha melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memperbaiki mesin tempel kapal perikanan berukuran 3 Gross Tonnage (GT) pada minggu ini. Sebanyak 66 unit telah terdata dan kemungkinan masih akan terus bertambah.
“Kami gandeng berbagai pihak melakukan program CSR ini untuk bersama-sama membantu dan memulihkan lokasi terdampak bencana. Rehabilitasi dilakukan secara bertahap, tidak hanya dari sisi perikanan tangkap saja tetapi kelautan dan perikanan secara menyeluruh,” tandasnya. (rhm)