Bitung – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggencarakan kampanye program makan bergizi berbasis kearifan lokal.
Dalam kerangka itu, KKP turut menyukseskan uji coba pertama dapur Satuan Perayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo, menjelaskan, ini bagian dari komitmen KKP dalam mendukung program makan bergizi dengan BGN sebagai leading sektor.
SPPG memproduksi menu makan bergizi harian sebelum didistribusikan ke para siswa sekolah dasar di wilayah Bitung.
Selain berperan aktif dalam uji coba SPPG dengan menyiapkan menu ikan, dukungan KKP terhadap program makan bergizi di antaranya menyiapkan data yang dibutuhkan seperti peta produksi (perikanan budi daya dan tangkap), peta komoditas dan preferensi konsumen.
Kemudian data sebaran UMKM pengolah perikanan, ragam produk hilirisasi perikanan, sebaran dan stock ikan di cold storage hingga data penyuluh, petugas mutu dan koperasi perikanan.
“Tentu program ini juga memiliki multiplier effect serta ekonomi sirkular. Dan kami optimis masyarakat kelautan dan perikanan juga akan turut merasakan dampaknya,” terang Budi Sulistyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu 14 Desember 2024.
Selama uji coba MBG, SPPG Bitung menyiapkan total 12.000 paket dengan rincian 2.000 uji coba sejak 9-12 Desember 2024. Kemudian sisanya, 10.000 paket menu ikan disiapkan pada 13 Desember 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Nusantara.
“Bahan baku makan bergizi menu ikan yang disiapkan berbasis kearifan lokal dan tematik sesuai potensi perikanan paling dominan di daerah,” kata Budi Sulistyo.
Pemantauan mutu menu makanan, SPPG BGN dibantu oleh BPOM Sulawesi Utara. Sementara Unit Pelaksana Teknis (UPT) KKP, turut menyiagakan kendaraan untuk distribusi makanan sampai ke sekolah pada tahap uji coba makan bergizi menu ikan.
Selain di Bitung, KKP juga bekerjasama dengan BGN dalam pembagian 10.995 paket makan bergizi menu ikan di daerah lain.
Budi merinci pembagian paket makanan bergizi ikan tersebut dilakukan di Pekanbaru (Riau), Pekalongan (Jateng), Biak (Papua), Banjarmasin (Kalsel) dan Merauke (Papua Selatan).
“Kita all-out mendukung BGN agar program makan bergizi bisa dirasakan manfaatnya oleh anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Deputi Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional, Brigjen TNI (Purn) Suardi Samiran menyebut program makan bergizi merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi stunting.
Ikan merupakan sumber protein yang baik untuk kecerdasan anak. Harapannya juga dengan adanya makan ikan ini akan menciptakan suatu generasi yang berkualitas.
“Menu ikan sebagai pilot project menu yang masuk dalam makan bergizi dengan mengusung kearifan lokal menu tematik untuk daerah pesisir,” terang Suardi.
Deputi Sumber Daya Maritim, Kemenko Bidang Pangan, Dandy Satria Iswara mendukung ikan masuk ke dalam makan bergizi. Diapun mengapresiasi pilot project yang dilangsung di Bitung.
“Ini akan mengerakan desa sebagai bagian dari kemandirian pangan,” tutur Dandy.
Wali Kota Bitung, Mauritz Mantiri berharap ikan untuk menjadi bagian dari program makan bergizi.
“Kami mendukung ikan masuk menu program makan bergizi karena memang potensi ikan begitu besar,” tandas Mauritz.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya telah mengembangkan budi daya perikanan yang disesuaikan dengan komoditas paling dominan di masing-masing wilayah.
Artinya, kata Menteri Trenggono, program MBG yang berbasis kearifan lokal dan tematik sesuai potensi paling dominan di daerah, sejalan dengan pengembangan budi daya periknan yang dilakukan KKP.***