Kodim Demak Gelar Nobar “Membidik Jokowi Lewat Ahok”

5 Mei 2017, 17:54 WIB

DEMAK – Jajaran Kodim 0716 Demak Jawa Tengah baik prajurit maupun PNS nonton bareng (Nobar) Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo sebagai narasumber pada acara Talk Show di Kompas TV dengan mengambil tema Membidik Jokowi Lewat Ahok.

Acara nobar dipimpin Perwira Staf Teritorial Kapten Inf Mulyadi di Aula Makodim 0716/Demak Jl. Kyai Singkil No.01 Bintoro, Kamis (4/5/17).

Panglima Gatot memanfaatkan media Televisi untuk memberikan gambaran dan pandangan secara langsung mengenai kapasitas Panglima TNI terkait masalah tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam tayangan itu, disampaikan, berbagai informasi dan tanggapan terhadap isu-isu yang berkembang seputar permasalahan bangsa Indonesia ke depan, Acara ROSI dibawakan host Rosiana silalahi dengan narasumber Jenderal Gatot.

Panglima TNI dalam acara tersebut menyampaikan TNI sampai saat ini masih merupakan sebuah institusi terpercaya oleh masyarakat menurut beberapa survey yang dilakukan.

Presiden RI merupakan panglima tertinggi dan TNI senantiasa patuh serta selalu mengikuti instruksi dan perintah yang diberikan kepada TNI, jadi TNI selalu patuh terhadap instruksi Presiden dalam hal apapun termasuk dalam pengamanan kegiatan Pilkada 2017 dan aksi Demo 212.

Terkait tulisan Alllan Nairn (jurnalis Amerika) yang menyudutkan TNI dengan salah satu statemennya bahwa dalam hasil investigasi Allan mengatakan unjuk rasa besar yang terjadi di Jakarta, tidak semata-mata untuk mendesak pemerintah agar memberhentikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Lebih dari itu, ada upaya untuk menggulingkan pemerintahan dengan menciptakan kekacauan di kalangan masyarakat, hal tersebut tidak perlu ditanggapi karena opini tersebut tidak berdasar dan cenderung hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Gambar gambar / foto Panglima TNI pada aksi 212 menggunakan peci putih di mana disebarkan di Medsos dan dianggap pendukung aksi demo merupakan suatu sarana untuk komunikasi kepada pendemo (psikologi massa).

TNI sudah bersumpah setia kepada Dasar Negara Pancasila dan UUD 45 sehingga siapapun yang ingin berusaha  merubah atau mengganggu dasar Negara tersebut akan berhadapan dengan TNI.

Lebih lanjut disampaikan terkait rumor dan pemberitaan media yang menginginkan Panglima TNI menjadi Presiden, Panglima TNI menyatakan TIDAK MAU. Karena Panglima TNI diangkat dan disumpah oleh Presiden dan memegang teguh Sumpah Prajurit taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan.

Kegiatan aksi demo sah sah saja selama demo tersebut merupakan suatu media atau sarana untuk menyampaikan aspirasi dan tidak menimbulkan kerusuhan. Dan perlu diketahui bahwa sampai saat ini Indonesia sangat kondusif jadi jangan takut dan jangan mau ditakut takuti.

Tanggapan dewan Pers dan perwakilan jurnalis/Pimred menyatakan tulisan jurnalis Amerikan Allan Nairn merupakan opini dan bukan merupakan  produk jurnalis.

Masyarakat boleh menanggapi dan boleh mengabaikan, bahkan didalam kode etik Pers/jurnalis tidak boleh memecah belah/mengadu domba rakyat dan tetap berpegang teguh kepada aturan dan kode etik dalam pers.

Pengamat militer Salim Said menambahkan, pemikiran orang sipil terhadap militer zaman dulu dengan sekarang sudah mengalami banyak perubahan.

Sedangkan terkait “fenomena” Allan Nairn bukanlah merupakan tulisan seorang Jurnalis tapi lebih kepada aktivis yang selama ini telah memprovokasi dan mengadu sesama rakyat Indonesia agar terpecah belah,

Karena Allan melihat bahwa rakyat Indonesia masih percaya dan masih menghiraukan berita2 Hoax sehingga Indonesia menjadi sasarannya. Menurut Pasiter Kodim 0716/Demak Kapten Inf Mulyadi, nobar kali ini adalah sesuai petunjuk dari komando atas melalui surat agar seluruh prajurit menonton siaran talk show tersebut. (des)

Berita Lainnya

Terkini