Kolaborasi Bank Indonesia dan Agen Perjalanan Digital Perkuat Akses Pasar Desa Wisata Bali

Kantor BI Bali memperkuat transformasi sektor pariwisata daerah fokus penguatan akses pasar digital bagi Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata

6 Oktober 2025, 04:46 WIB

Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali memperkuat upaya transformasi sektor pariwisata daerah melalui fokus pada penguatan akses pasar digital bagi Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata (DTW).

Upaya ini memuncak dalam kegiatan Capacity Building bertema “Pengembangan Pariwisata dan Digitalisasi” yang diselenggarakan pada 2-3 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut sukses memfasilitasi penandatanganan komitmen kerja sama antara PT. Global Digital Nusantara Tbk (Blibli) dengan sembilan destinasi utama di Bali.

Destinasi terlibat meliputi enam Desa Wisata (Taro, Pemuteran, Penglipuran, Undisan, Jatiluwih, dan Les) serta tiga DTW (Monkey Forest, Uluwatu, dan Pandawa), menandakan langkah konkret dalam membawa produk pariwisata lokal ke platform e-commerce besar.

Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan, inisiatif ini sangat penting mengingat sektor pariwisata nasional menunjukkan kinerja positif.

Secara nasional, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 7,05 juta hingga Juni 2025.

Di Bali sendiri, kunjungan wisatawan (nusantara dan mancanegara) telah mencapai 3,11 juta orang pada Triwulan II 2025.

Pencapaian ini tidak terlepas dari sinergi Bank Indonesia dengan Pemerintah Provinsi, asosiasi, dan pelaku usaha.

“Untuk menuju pariwisata yang lebih berkualitas, digitalisasi dan penguatan infrastruktur menjadi perhatian utama,” tegas Erwin.

Dia menambahkan, upaya ini harus dilakukan secara terukur dan integratif untuk menjamin transformasi pariwisata Bali yang inklusif.

Para pelaku industri juga sepakat mengenai urgensi adaptasi digital.

Wakil Ketua ASITA Bali, Kadek Darmayasa, menekankan bahwa pengelola destinasi harus memiliki mindset digital first untuk menghadapi tantangan pariwisata modern, namun tetap berpegang teguh pada kearifan lokal yang menjadi identitas desa wisata.

Setelah penandatanganan komitmen, acara dilanjutkan dengan Business Matching antara perwakilan Desa Wisata/DTW dengan Online Travel Agent (OTA) seperti Traveloka.

Agenda ini berfungsi sebagai platform praktis untuk meningkatkan kemampuan desa wisata dalam mengimplementasikan strategi digital guna meningkatkan penjualan dan promosi di era digital. ***

Berita Lainnya

Terkini