Selanjutnya, Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 2,37% (mtm), didorong oleh naiknyaharga komoditas minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, tempe, dan tomat.
Tren kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) global dan pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan pada 16 Maret 2022, memicu kenaikan harga minyak goreng.
Sedangkan kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam lebih disebabkan kenaikan permintaan selama bulan puasa dan menjelang perayaan HBKN Idul Fitri.
Trisno Nugroho: Ekosistem Digital Penyangga Sumber Perekonomian Bali
Trisno Nugroho memaparkan, laju inflasi volatile food tertahan oleh penurunan harga cabai rawit sejalan dengan peningkatan pasokan karena telah memasuki panen raya, terutama pada wilayah Bangli, Tabanan, dan Karangasem. Kelompok core inflation mencatatkan inflasi sebesar 0,32% (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi inti adalah sabun detergen bubuk/cair, sabun mandi, sabun cuci cair/cuci piring, kue kering berminyak, dan mobil. Peningkatan harga beragam jenis sabun sejalan dengan meningkatnya harga CPO yang menjadi bahan baku utama pembuatan sabun.
Untuk kenaikan harga kue kering, sejalan kenaikan permintaan untuk perayaan HBKN Idul Fitri. Kenaikan harga mobil pada April 2022 disebabkan oleh kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10% menjadi 11% dan pengurangan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari 100% menjadi 66,66% per 1 April 2022.
BI Ungkap Daging Ayam Ras hingga Bawang Merah Penyumbang Utama Inflasi Bali
Pada Mei 2022, tekanan inflasi diprakirakan berasal dari kelompok administered prices sejalan dengan risiko berlanjutnya peningkatan tarif angkutan udara selama libur HBKN Idul Fitri dan potensi terjadinya second round effect dari naiknya harga bahan bakar pertamax.
Meski begitu, lanjut Trisno Nugroho, kembali normalnya permintaan pasca Idul Fitri diprakirakan menahan laju inflasi yang lebih tinggi pada Mei 2022.
“Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan senantiasa melakukan monitoring harga dan memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok untuk menjaga stabilitas inflasi di Bali,” tutup mantan Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta ini. ***