Kabarnusa.com – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus memantau keberadaan 569 spesies terumbu karang di wilayah pesisir nusantara mengingat sekira 30 persen kondisinya memprihatinkan.
Kepala Puslit Oseanografi LIPI, Dr. Dirhamsyah, MA menambahkan, Puslit Oseanografi LIPI telah memiliki pengalaman yang cukup panjang dan terlibat intesif dalam beberapa kegiatan pengelolaan ekosistem pesisir, seperti ekosistem terumbu karang sejak tahun 1993 hingga saat ini.
“Informasi tentang status dan kondisi biota dan ekosistemnya tersebut harus disampaikan kepada masyarakat secara periodik,” sambungnya dikutip dalam laman lipi.go.id.belum lama ini.
Status kondisi terumbu karang tahun 2015 diambil dari 93 daerah dan 1259 lokasi, 5 persen dalam kondisi sangat baik, 27,01 persen,dalam kondisi baik, 37,97 dalam kondisi sedang dan 30,02 dalam kondisi buruk seperti di wilayah Timur Indonesia.
“Secara umum terlihat kondisi terumbu karang mengalami perbaikan terutama dari kondisi terumbu karang yang jelek menjadi sedang dan dari kondisi sedang menjadi lebih baik,” imbuh Dirham.
Sementara itu, kekayaan jenis karang di Indonesia yang tercatat hingga saat ini berjumlah 569 species yang merupakan sekitar 70 persen dari keseluruhan jumlah jenis karang yang ada di dunia.
Berbeda dengan terumbu karang, padang lamun di Indonesia yang diestimasi memiliki luasan 3 juta ha, hingga saat ini baru seluas 25.742 ha yang telah divalidasi oleh Puslit Oseanografi dari 29 lokasi.
Kondisi padang lamun di Indonesia didasarkan pada prosentase tutupan lamun dari 37 lokasi sampling, 5 lokasi berada pada kondisi tidak sehat/buruk, 27 pada kondisi kurang sehat dan 5 lokasi pada kondisi sehat.
Dari segi kekayaan jenis, Indonesia tercatat memiliki 15 jenis lamun dari 70 jenis lamun dunia. Kedepan, validasi data luasan dan status padang lamun di Indonesia akan selalu diperbarui dengan penambahan lokasi.
Indonesia merupakan negara maritim yang menyimpan potensi sangat besar di bidang kelautan. Data dan informasi maritim yang akurat menjadi sangat diperlukan guna memaksimalkan potensi kelautan yang ada.
Pemerintah menetapkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian (Puslit) Oseanografi sebagai Wali Data untuk bidang Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Padang Lamun.
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas laut sebesar 93.000 km2, garis pantai sebesar 54.716 km, dan lebih dari 17.000 pulau.
Untuk mewujudkan pembangunan pada sektor tersebut, maka diperlukan data dan informasi yang akurat.
“Hingga saat ini, data dan informasi mengenai sektor maritim di Indonesia masih sangat sedikit, meskipun banyak institusi pemerintah maupun swasta yang bergerak pada sektor tersebut,” ujar Kepala LIPI, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain. (ari)