Kabarnusa.com – Lebih dari 2.500 dokter bedah dari seluruh dunia termasuk Indonesia akan menghadiri Kongres Dunia Dwitahunan ke-39 International College of Surgeons dengan tema Menuju Pembedahan yang Paripurna (Heading to Good Surgery).
Kongres ini, merupakan konferensi internasional setiap 2 tahun sekali yang dihadiri dokter-dokter bedah dari negara-negara di seluruh dunia. Ahli bedah yang datang antara lain Amerika Serikat, Australia, Mesir, Jerman, Singapura dan negara-negara lainnya.
Diadakan pada tanggal 21 – 25 oktober 2014, kongres tahun ini digabung dengan acara Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Dokter Bedah Indonesia ke 20 di Bali International Convention Center (BICC) The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Indonesia.
Setidaknya, ada 71 pakar bedah dari 65 negara dari lima benua akan berbagi pengalaman dan pengetahuannya pada kongres ini. Berbagai program dan kegiatan akan dilaksanakan, antara lain pelatihan dan simposium dengan topik yang multi disiplin terkait dengan fokus keselamatan pasien.
Juga operasi terkini yang tepat, biaya operasi yang terjangkau, diagnosis awal dan perawatan, serta pendekatan tim holistik.
“Masing-masing pembicara akan berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dalam berbagi topik berdasarkan spesialisasi dan subspesialisasi mereka, yang menyangkut inovasi dan bantuan bedah dengan teknologi tinggi,” papar Ketua Kongres Paul Tahulele dalam keterangan resminya di Nusa Dua, Selasa (21/10/14).
Topik-topik ini diusung guna meninjau apakah para peserta yang merupakan profesional di bidang medis dan dunia bedah telah melakukan ‘good surgery’.
Turut hadir juga menjadi pembicara dalam The 39th Biennial World Congress of The International College of Surgeons, antara lain Presiden ICS Prof. Adel Foud Ramzy, MD, Ketua Kongres Prof. Paul Tahalele MD, PhD, dan Wakil Ketua Kongres Prof. Dr. dr. Sri Maliawan, Sp, BS.
ICS memiliki 65 negara anggota yang dibagi dalam beberapa wilayah yakni Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Pasifik, dan Afrika.
Sejak tahun 1935, ICS telah meningkatkan kualitas program-programnya, antara lain melalui pendidikan bedah internasional, kegiatan kedokteran global, beasiswa bidang medis berskala global, dan operasi kemanusiaan berskala global. (gek)