Kongres AWP di Bali Dorong Fisioterapi Indonesia Perkuat Kolaborasi dan Tingkatkan Kompetensi

Parmono Dwi Putro menyatakan, tenaga Fisioterapi di Indonesia telah mampu menjawab dengan baik tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan pertama di Puskesmas.

26 September 2024, 17:40 WIB

Denpasar – Dalam menjawab tantangan kesehatan global para Fisioterapi di Indonesia diharapkan terus memperkuat kolaborasi kerja sama dan meningkatkan kompetensi dan skil.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi Indonesia (PP IFI) Parmono Dwi Putro menegaskan hal itu usai pembukaan Asian Western Pacific (AWP) Congres 2024 dan Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia (TITAFI) 2024 di Hotel Aston Denpasar, 26-28 September 2024.

Parmono Dwi Putro menyatakan, tenaga Fisioterapi di Indonesia telah mampu menjawab dengan baik tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan pertama di Puskesmas.

Compress 20240926 175825 5174
pembukaan Asian Western Pacific (AWP) Congres 2024 dan Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia (TITAFI) 2024 di Hotel Aston Denpasar, 26-28 September 2024./dok.Kabarnusa

Pada ajang Asian Western Pacific (AWP) Congres 2024 yang dihadiri para ahli tenaga dan organisasi Fisioterapi berbagai belahan Asia, pihaknya memperkenalkan, khsusunya Fisioterapi Indonesia.

“Inilah Fisioterapi Indonesia ke kancah internasional, kita adalah tenaga kesehatan yang sama, tenaga dengan seluruh tenaga kesehatan dunia, saatnya kita kolaborasi,” kata Parmono Dwi Putro menegaskan.

Sudah saatnya ahli tenaga Fisioterapi Indonesia membuka kerja sama, kolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi baik dari sisi teknologi maupun skil-skil yang lainnya.

IMG 20240926 WA0128
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi Indonesia (PP IFI) Parmono Dwi Putro (kiri) saat konferensi pers Asian Western Pacific (AWP) Congres 2024 di Denpasar/dok.kabarnusa

“Inilah Indonesia, mari kita terus perjuangkan, kualitas, kompetensi Fisioterapi Indonesia,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut, Parmono Dwi Putro meyakini, Fisioterapi Indonesia sangat prospektif.

Langkah perjuangan terakhir, IFI telah masuk ke dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama di Puskesmas.

“Alhamdulillah, Fisioterapi sudah masuk di fisrt contact, saat ini Fisioterapi dipercaya untuk bisa menangani first kontak di Puskesmas,” ungkapnya.

Karena itu, tenaga Fisioterapi sangat diharapkan, pada upaya promotif dan preventif sesuai dengan program Kementerian Kesehatan RI.

Mencoba untuk memindahkan dari kuratif menuju promotif dan preventif yang kesemuanya itu dijawab dengan baik oleh para Fisioterapi di Indonesia.

Sejauh ini, IFI memastikan semua proses upaya itu bisa berjalan dengan baik. Fisioterapi di Indonesia telah menyebar ke pelosok paling dalam di Tanah Air sekalipun.

Dalam menjawab tantangan kesehatan global dan peran Fisioterapi, Parmono Dwi Putro menyatakan, dalam beberapa diskusi telah mengajukan tentang akses langsung dirrect acces dan keterlibatan Fisioterapi dalam beberapa hal, terus mendapat dukungan.

Pihaknya meyakini, bersama Asian Western Pacific (AWP), maka akan membuat Fisioterapi khsusnya di Indonesia dan duni bisa berkembang dengan baik.

Dia meyakini, Fisoterapi berkembang baik, karena yang ditangani Fisioterapi adalah manusia, maka sesuai tagline IFI’ movement adn function’ sehingga ini menjadi kebutuhan dasar manusia adalah bergerak dan berfungsi.

Gelaran Asian Western Pacific (AWP) Congres 2024 dan Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi Indonesia (TITAFI) 2024 yangv dihadiri ratusan delegasi berbagai negara Asia itu juga diramaikan dengan pameran berbagai produk peralatan kesehatan khususnya berkaitan dengan dunia Fisioterapi. ***

Artikel Lainnya

Terkini