KabarNusa.com – Kendati memiliki potensi perikanan tinggi lantaran daerahnya dikelilingi pesisir pantai selatan dan utara namun masyarakat di Bali yang mengkonsumsi ikan masih rendah bahkan di bawah rata-rata nasional.
Kondisi itu sangat disayangkan, karenanya dalam upaya menggairahkan masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan yang mengandung gizi tinggi, digelarlah lomba membuat sate lilit ikan dan lawar ikan lele.
Lomba juga dalam rangka memperingati Hut ke 521 Kota Tabanan dan Hari Ikan Nasional (Harkannas) yang digelar Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlaut) Kabupaten Tabanan, di Taman Kota Tabanan, Minggu (25/11/2014).
Kepala Diskanlaut Tabanan I Made Subagia menuturkan, tingkat konsumsi ikan di Tabanan masih tergolong rendah.
“Baru sekitar 27 Kg/kapita/tahun,” sebutnya.
Sementara tingkat konsumsi ikan di Provinsi Bali sekitar 28 kg/Kapita/tahun.
“Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Tabanan dan Bali masih dibawah target nasional sejumlah 35 Kg/kapita/tahun,” sambungnya.
Dalam kaitan itu, digelarlah lomba membuat sate lilit ikan dan lawar ikan lele diikuti kelompok taruna perwakilan masing-masing kecamatan.
“Sate dan lawar ikan yang dilombakan bahannya berasal dari ikan lele,” katanya.
Dipilihnya ikan lele, karena produksi ikan lele di Kabupaten Tabanan cukup melimpah.
Adanya olahan dari ikan lele, diharapkan ke depan ikan lele tidak hanya dipasarkan dalam bentuk ikan konsumsi segar, namun juga bisa dipasarkan dalam bentuk olahan.
“Pemasaran lele dalam bentuk olahan akan memberikan nilai tambah karena harganya lebih mahal,” terangnya.
Dalam acara itu, juga juga dibagikan 300 paket nasi kotak menu ikan kepada anak-anak SD.
Selain untuk meningkatkan gizi, pembagian 300 paket menu ikan ini juga sekaligus sebagai sarana sosialisasi gerakan makan ikan di kalangan anak-anak. (gus)