DENPASAR – Ditengah kontroversi seputar reklamasi Teluk Benoa, kini muncul kesadaran baru untuk menyatukan visi dan tujuan dengan gerakan bersama demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bali ke depan. Gerakan yang dimaksudkan untuk merevitalisasi Teluk Benoa terus menggelinding di masyarakat.
Kadek Dewi warga di Kabupaten Badung misalnya berharap agar masyarakat Bali segera berbenah dan tidak larut dalam pertentangan dalam menyikapi wacana reklamasi. Dia mengingatkan, semua pihak mesti mendorong terciptanya tujuan wisata baru tanpa mengorbankan lahan produktif (menciptakan lahan baru dengan revitalisasi yang ramah lingkungan dan berbudaya Bali)
Tak kalah pentingnya, bagaimana ruang terbuka hijau di Denpasar atau Badung bisa bertambah jumlahnya. “Saya kira perlu sekarang kita mengembalikan nuansa tradisional Bali yang dipadupadankan dengan sentuhan modernitas yang sesuai,” ungkapnya dalam perbincangan dengan Kabarnusa.com, Jumat (10/10/14).
Untuk itu, dia turut mendorong terciptanya penambahan lapangan kerja baru sebanyak mungkin, minimum 250.000 Tenaga Kerja bagi masyarakat Bali. Disinggung seputar rencana revitalisasi kawasan tersebut, dia hanya bisa berharap agar langkah apapun yang dilakukan muaranya harus demi kepentingan masyarakat Bali khususnya.
Jika Kawasan Teluk Benoa bisa lebih dioptimalkan lewat revitalisasi diharapkan pula bisa mengembalikan luasan Pulau Pudut sebagai Pulau Adat dan Budaya Masyarakat Bali. Warga lainnya Putu Panji asal Kedonganan, mengaku telah mendengar adanya gerakan “Kita Satu Bali” yang terus mendapat sambutan positif masyarakat.
“Kami mengimpikan ke depan bagaiman usaha milik masyarakat Teluk dan Tanjung Benoa seperti perikanan Nelayan, Wisata dan Penangkaran Penyu, dan lainnya bisa berkembang dengan baik,” harap dia.
Lebih dari itu, bagaimana dengan revitalisasi Teluk Benoa itu bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat teluk dan tanjung Benoa pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. “Dengan revitalisasi itu akan bisa mencegah terjadinya bencana Tsunami dan melestarikan hutan Mangrove di kawasan Teluk Benoa,” tutupnya. (rma)