Korban MH17 Usai Urus Kewarganegaraan Putrinya

19 Juli 2014, 05:43 WIB

KabarNusa.com – Rencana Yodricunda Theistiasih Titihalawa dan suaminya Arnold ke Belanda untuk mengurus dokumen kewarganegaraan buah hati mereka Yelena Clarice Huizen (2) justru berujung petaka setelah pesawat Malaysia Airline MH17 yang ditumpangi jatuh ditembak di Ukraina.

Kerabat korban, Martha Mariana Titihalawa (41) menjelaskan, kepergian adik sepupunya ke Belanda selain bertemu keluarga besar suaminya, juga mengurus dokumen kewarganegaraan bagi Yelena.

Sesuai ketentuan karena suami korban berkewarganegaraan Belanda sehingga sebelum anak mereka usia dua tahun harus sudha diurus status kewarganegarannnya.

“Dia pamit begitu, tidak lama pergi ke Belanda karena harus cepat pulang bekerja di Bali,” kata Martha ditemui di rumahnya Martha Mariana Titihalawa (41) ditemui di rumahnya di Perum Dalung L3/71, Kuta Utara, Badung, Jumat 18 Juli 2014. .

 

Usai pengurusan dokumen kewarganegaraan anaknya rampung, korban pulang 17 Juli kemarin, dengan pesawat Malaysia Arliner MH17. Rute penerbangannya dari Belanda ke Malaysia transit ke Jakarta lanjut ke Bali.

“Saat dia urus paspor anaknya untuk pergi ke Belanda, saya lihat anaknya sedang lucu-lucunya, saya tidak menyangka, sebenarnya kalau boleh berharap ada keajaiban, tetapi ya kami serahkan semua kepada yang di atas,” katanya.

Korban yang berdarah di Maluku namun besar di Bali itu, di mata keluarganya, dikenal supel dan mudah bergaul dengan teman-temannya.

“Dia juga disukai atasan-atasnnya,” katanya menambahkanm jika korban bekerja sebagai E-commerce. Fahion Hotel Kuta.

Kehidupan keluarga korban yang tinggal di Jimbaran, Badung, juga dikenal cukup harmonis dan bahagia.

Martha mengaku, menyaksikan sendiri bagaimana kebahagiaan pernikahan mereka meski beda bangsa dan dikaruniai putri semata wayang usia hampir 2 tahun.(gek)

Berita Lainnya

Terkini