Koster Berkomitmen Tuntaskan Persoalan Perempuan dan Anak di Bali

9 Maret 2018, 07:36 WIB
Cagub Bali I Wayan Koster dan istri Ni Putu Putri Suastini

DENPASAR – Pasangan calon Gubernur I Wayan Koster dan calon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster Ace) tetap berkomitmen bisa menuntaskan berbagai persoalan yang menimpa kaum perempuan dan anak seperti dari tindak kekerasan atau pelecehan.

Sekretaris Tim Pemenangan Koster Ace Provinsi Bali IGN Alit Kesuma Kelakan menegaskan komitmen pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu, dalam menekan angka kekerasan perempuan dana anak di Bali.

Alit juga menjelaskan alasan soalketidakhadiran Koster dalam diskusi yang dihadiri Cagub Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra.di Wantilan DPRD Bali, Kamis (8/3/2018). Kedua pasangan calon diundang menghadiri acara itu untuk didengarkan komitmen mereka dalam menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Koster-Ace tidak bisa menghadiri acara tersebut, karena pada hari yang sama merupakan jadwal kampanye pasangan calon yang mengusung tagline “Salam Satu Jalur” tersebut. Adapun Rai Mantra dan pasangannya, Ketut Sudikerta, tidak memiliki jadwal kampanye pada hari tersebut.

Untuk diketahui, jadwal kampanye pasangan calon bergilir tiap hari. Dijelaskannya, bertepatan dengan acara peringatanan Hari Perempuan Internasional itu, Koster dan Tim Pemenangannya menghadiri kampanye dialogis di sejumlah tempat di kabupaten Klungkung.

“Acaranya dimulai dari pagi sampai malam. Ada beberapa tempat yang didatangi Pak Koster di Klungkung. Kalau pasangan Mantra-Kerta memang tidak ada jadwal kampanye hari itu,” jelas Alit Kelakan.

Adapun Cok Ace, lanjut dia, tak bisa hadir karena ada acara keluarga. “Pak Cok Ace lagi upacara Ibundanya. Beliau saja tak bisa mendampingi Pak Koster menghadiri kampanye di Klungkung,” katanya. Karena itu pihaknya meminta panitia untuk memaklumi kondisi tersebut.

“Koster-Ace tentu tak ada niat untuk tidak menghargai undangan itu. Tapi karena jadwal kampanye sudah dirancang sejak lama, jadi beliau menghadiri kampanye sesuai jadwal tersebut. Kita tak bisa bebas turun ke tengah masyarakat untuk berkampanye, harus sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU,” ujar Kelakan.

Meski tidak bisa menghadiri acara dialog pada peringatan Hari Perempuan Internasional itu, ia menegaskan bahwa Koster-Ace memiliki komitmen untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan.

Ia menyebut sejumlah isu perempuan dan anak yang menjadi perhatian serius Koster-Ace, di antaranya pernikahan usia dini, Phedolifia, pekerja anak, riminalitas anak, pembunuhan/bunuh diri dan putus sekolah.

“Ini persoalan yang akan dituntaskan jika Pak Koster terpilih jadi gubernur,” tegasnya lagi. Ia menambahkan, Koster-Ace siap membuka diri berdialog dengan tokoh-tokoh pemerhati masalah perempuan dan anak. “Koster-Ace siap menerima masukan. Siap untuk berdialog,” pungkasnya. (*)

Berita Lainnya

Terkini