Koster: Penggunaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan Demi Keharmonisan Alam Bali

7 November 2020, 00:00 WIB
Gubernur Bali Wayan Koster saat meluncurkan ujicoba layanan angkutan
pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan ujicoba angkutan
shuttle bus listrik untuk kawasan Kota Denpasar/ist

Denpasar – Penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan dimaksudkan
untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk
mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan itu saat meluncurkan ujicoba layanan
angkutan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan ujicoba
angkutan shuttle bus listrik untuk kawasan Kota Denpasar, di Rumah Jabatan
Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Jumat (6/11/2020).

Koster mengapresiasi peluncuran penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada
kendaraan bermotor yang untuk pertama kalinya diujicobakan terhadap angkutan
shuttle bus.

Menurutnya, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan bersumber dari energi
listrik pada kendaraan bermotor merupakan salah satu implementasi nyata dari
Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi
Bersih.

Hal ini sangat sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Tujuannya, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk
mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia.

Penggunaan energi listrik pada kendaraan bus yang diujicobakan mulai hari ini
sangat bagus. Kedepannya, tidak hanya mobil, kita juga akan terapkan untuk
motor, peralatan rumah tangga dan meluas tidak hanya dalam bidang
transportasi.

“Tetapi juga restoran, hotel, kita harapkan mulai menggunakan energi bersih
terbarukan,“ ungkapnya.

Ketua Umum DPD PDI Perjuangan Bali ini menambahkan, ke depannya untuk
mewujudkan Bali mandiri energi bersih, maka pembangkit listrik yang akan
dikembangkan di Pulau Dewata, semuanya akan bersumber dari energi baru
terbarukan.

Seperti angin, tenaga surya, gelombang serta sumber energi ramah lingkungan
lainnya, tidak lagi bersumber dari minyak bumi maupun batubara.

Dengan demikian diharapkan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia akan benar
benar terjaga kesehatan lingkungannya yang diawali dengan penggunaan energi
yang bersumber dari energi ramah lingkungan.

Jika penggunaan bahan bakar ramah lingkungan ini bisa kita terapkan secara
menyeluruh, maka udara Bali akan bersih. “Masyarakat menghirup udara yang
segar dan sehat, sehingga kualitas kesehatan masyarakat juga meningkat,“
tuturnya.

Ke depan sinergitas antar pemangku kepentingan akan terus ditingkatkan dan
dukungan dari masyarakat guna mensukseskan uji coba ini sangat dibutuhkan.

“Sehingga kita bersama sama dapat mewujudkan Bali Energi Bersih sesuai dengan
visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ucapnya.

Selama masa uji coba bus KSPN berlangsung, akan melayani 5 trayek pariwisata.
Di antaranya adalah Trayek 1: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Central Park
Kuta-Ubung-Menguwi-Bedugul-Singaraja.

Trayek 2: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sanur-Ubud-Kintamani-Singaraja. Trayek 3:
Singaraja-Menjangan-Taman Nasional Bali Barat. Trayek 4: Bandara I Gusti
Ngurah Rai-Goa Lawah-Padangbai-Manggis-Amuk-Amed.

Sedangkan Trayek 5: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sanur-Klungkung-Besakih.

Tidak seperti bus atau angkutan umum lainnya, bus ini hanya berhenti pada
titik-titik tertentu dan tidak menaik-turunkan penumpang selain di tempat yang
telah disediakan.

Dalam acara turut dihadiri Pimpinan DPRD Provinsi Bali, Bupati/ Walikota
se-Bali, jajaran Kementerian Perhubungan serta OPD terkait di lingkungan
Pemprov Bali ini, diisi pula penandatangan MoU yang menandai ujicoba
pengoperasian bus listrik yang rencananya akan beroperasi sementara waktu di
wilayah Kota Denpasar. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini