Kabarnusa.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta turun melakukan penelusuran atas dugaan penyimpangan mega proyek pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Desa Ungasan, Badung, Bali.
HIngga kini, mega proyek yang diharapkan bisa menjadi ikon baru pariwisata Bali itu tak kunjung rampung.
Masalah berlarutnya pembangunan GWK menjadi pokok bahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Denpasar belum lama ini. FGD bertema “Penyelamatan GWK, Antara Harapan dan Kenyataan”. dihadiri puluhan peserta dari berbagai latar belakang, akademisi, tokoh agama, tokoh spiritual, budayawan, pengusaha, hingga kalangan jurnalis.
Bahkan, forum menginginkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan menyelidiki dugaan penyimpangan dana dalam proyek prestisius itu.
Dalam penilaian, Ketua Bali Coruption Watch (BCW) Bali, Putu Wirata Dwikora KPK sudah saatnya menelusuri proyek GWK yang didanai dari berbagai sumber baik pemerintah, BUMN hingga swasta.
“Jika ada pelanggaran hukum dan dugaan korupsi di proyek GWK, maka pihak-pihak terkait harus diperiksa,” tegas dia.
Dalam amatannya, banyak uang mengendap di proyek tersebut, demikian juga saham-saham di GWK selama ini, tidak jelas kemana larinya.
Yang layak dipertanyakan, Kemana saja aliran bantuan dana dan material yang diberikan selama pembangunan proyek tersebut.
Menurutnya, harus dilakukan audit menyeluruh mengingat sampai sekarang proyek patung tidak kunjung rampung
Perlunya KPK turun melakukan penelusuran atas Proyek GWK yang bertahun-tahun tak selesai itu dilontarkan tokoh masyarakat Bali, Gusti Ngurah Harta. Ngurah berharap KPK segera menelusuri dugaan penyimpangan atau korupsi di sana
“Cukup banyak uang ditanamkan di proyek itu, Jika ada dugaan korupsi, KPK harus memeriksanya,” imbuh budayawan dan penekun spiritual itu. (rhm)