KPPI Perjuangkan Kuota 30 Persen Perempuan di Pemilu 2019

25 Februari 2018, 08:21 WIB
Gubernur Bali Mangku Pastika membuka Rakernas Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) didampingi Ketua Umum KPPI Dwi Septiawati Djafar dan Ketua KPPI Bali DAP Sri Wigunawati di Denpasar Bali

DENPASAR – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) terus berupaya memperjuangkan terpenuhinya kuota 30 persen perempuan pada Pemilu 2019.

“Kaum perempuan harus mampu mengisi kuota perempuan dalam kedudukan di DPD, DPR, dan DPRD kabupaten/kota, karena dari data di lapangan kuota perempuan sebesar 30 persen belum mampu terpenuhi di lembaga legislatif,” kata Ketua Umum KPPI Dwi Septiawati Djafar saat pembukaan Rakernas KPPI di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2/2018).

Sesuai ketentuan pemilu yang mewajibkan partai politik dalam pencalonan legislatif harus memenuhi persyaratan caleg dari kaum perempuan, tentunya hal ini menjadi peluang dan tantangan kaum perempuan untuk mengisi bisa kursi di legislatif.

Kata dia, kaum perempuan dalam politik memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan keterlibatan kaum perempuan dalam kancah perpolitikan itu maka akan bisa berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Untuk itu, pihaknya berharap, kaum perempuan yang ikut bertarung dalam pemilu legislatif 2019 terus berjuang secara maksimal agar mampu mampu memenuhi kuota yang dipersyaratkan KPU.

Jika berkaca hasil pemilu legislatif sebelumnya, jauh dari harapan karena perolehan kursi dewan dari kaum perempuan di beberapa daerah belum terisi bahkan ada dua provinsi yang tidak memiliki keterwakilan di legislatif,

Pihaknya mendorong kaum perempuan agar bersatu dalam mengemban visi dan misi mengisi pembangunan, karena itulah dalam pemilu legislatif mampu memenuhi keterwakilan perempuan.

“Kami mendorong kepada calon perempuan yang sebelumnya gagal dalam pileg agar tidak berkecil hati. Namun justru agar semangat memenangkan pertarungan tersebut,” sambungnya didampingi Ketua KPPI Bali DAP Sri Wigunawati.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka Rakernas kelima KPPI, berharap kaum perempuan politik bisa lebih berperan lebih di legislatif sehingga bisa bersama-sama kaum laki-laki dalam mengisi pembangunan,

Sejatinya, kata Pastika, kaum perempuan itu hebat, terlahirnya generasi dan calon pemimpin berkat keteladan perempuan itu sendiri. “Kami berharap kaum perempuan harus mampu sejajar dengan kaum laki-laki,” ujarnya dalam acara dihadiri seluruh pengurus KPPI di Tanah Air itu.

Menurut Pastika, mestinya tidak ada batas atau seharusnya setara dengan kaum laki-laki, karena dalam berdemokrasi sesungguhnya tidak ada perbedaan.

Jika dalam Pemilu Legislatif ada kuota 30 persen, sebenarnya tidak adil. Pasalnya, kaum perempuan memiliki peran yang sama dalam pembangunan. Karena itu kaum perempuan harus bersatu agar bisa setara di kursi legislatif dengan kaum laki-laki.

“Bila mampu harus bisa mengisi kursi legislatif sebesar 30 persen. Jika itu bisa terpenuhi, maka itulah namanya adil dalam berpolitik, karena selama ini kaum perempuan masih mendomidasi,” demikian Pastika.

Dalam acara yang dihadiri 400 lebih pengurus KPPI, hadir pula Sekjen Partai Hanura Gede Pasek Suardika, seniman yang aktivis perempuan Ni Putu Putri Suastini dan tokoh politik dan masyarakat lainnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini