Krisis Pangan hingga Subsidi BBM Membengkak, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Tetap Bersyukur

Presiden Jokowi mengajak masyarakat tetap bersyukur karena Indonesia bisa melalui situasi kian membengkanya subsidi BBM, krisis ekonomi hingga energi di dunia.

2 Agustus 2022, 06:39 WIB

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak seluruh bangsa tetap bersyukur karena Indonesia tetap bisa melalui situasi kian membengkanya subsidi BBM, krisis ekonomi hingga energi di dunia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 1 Agustus 2022.

Kepala Negara mengungkapkan, saat ini, hampir semua negara mengalami kesulitan seperti krisis pangan, energi, bahkan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan perang yang terjadi di Ukraina.

Karenanya, mantan Wali Kota Solo itu mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersyukur karena sampai saat ini Indonesia masih mampu mengendalikan situasi yang sulit tersebut.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak umat berdoa bersama, berzikir bersama memohon kepada Allah SWT agar negara Indonesia selalu dilimpahi pangan dan energi dan tidak kekurangan akan hal itu.

“Dan kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini,” katanya menegaskan.

Saat ini Indonesia masih mampu mengendalikan harga energi yang sulit dilakukan oleh hampir semua negara. Presiden menilai bahwa hal tersebut patut untuk disyukuri.

“Subsidi terhadap BBM itu sudah sangat terlalu besar, dari Rp170-an (triliun), sekarang sudah Rp502 triliun. Negara mana pun enggak akan kuat menyangga subsidi sebesar itu,” tuyurnya

Ditegaskan kembali, Alhamdulillah, Indonesia masih kuat menahannya sampai sekarang sehingga hal itu patut disyukuri bersama-sama.

Selain itu, Presiden mengingatkan bahwa krisis pangan juga dialami oleh banyak negara yang menjadikan gandum sebagai makanan sehari-hari masyarakat.

Stok gandum masih tertahan karena perang yang terjadi di Ukraina dan mengakibatkan ratusan juta orang mengalami kelaparan.

“Mereka yang makan gandum baik yang di Asia, baik yang di Afrika, baik yang di Eropa apalagi yang makanan hariannya adalah gandum. Sekarang ini betul-betul berada pada posisi yang sangat, sangat, sangat sulit sekali.

*Sudah harganya mahal, barangnya tidak ada,” sambungnya.

Bangsa Indonesia juga patut bersyukur karena berkat kerja keras dan ikhtiar seluruh lapisan masyarakat, harga beras di Indonesia tidak mengalami kenaikan dan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sekali lagi, alhamdulillah beras di Indonesia juga masih bisa kita cari dan tidak naik sama sekali, ini patut kita syukuri,” tandasnya lagi.

Selain krisis energi dan pangan, Presiden Jokowi mengatakan krisis keuangan juga terjadi di beberapa negara. Presiden menuturkan, kesulitan-kesulitan tersebut dialami hampir semua negara.

“Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami oleh hampir semua negara, tidak negara kecil, tidak negara besar, tidak negara kaya, tidak negara miskin, semuanya mengalami hal yang sama,” imbuhnya. ***

Berita Lainnya

Terkini