Kritik Win-HT, Fuad Diminta Tinggalkan Hanura

2 Januari 2014, 20:02 WIB
win+ht
Cawapres Hanura Hary Tanoesudibjo dalam sebuah kegiatan di Denpasar (kabarnusa)

Kabarnusa.com, Jakarta – Kritikan Ketua DPP Partai Hanura, Fuad Bawazier terhadap pencalonan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) sebagai capres dan cawapres balik menuai cibiran bahkan desakan agar dirinya keluar dari partai.

Kecaman pedas disampaikan Ketua Umum Pemuda Hanura, Wishnu Dewanto yang menyayangkan Fuad Bawazier mestinya loyal terhadap pencalonan WIN-HT yang sudah menjadi keputusan partai.

Pencalonan Win-HT, sambung dia,  sudah disepakati mayoritas pengurus dan telah melalui mekanisme organisasi yang tepat.

“Keputusan sudah diambil, seluruh pengurus dan kader partai wajib mendukung dan mensukseskannya,” tegas Wishnu di DPP Partai Hanura Selasa 31 Desember 2013 lalu.

Jika ada yang tidak sepakat, maka sebaiknya tidak melakukan penggembosan melalui pernyataan yang kontraproduktif seperti termuat di media.

Pernyataan Fuad merupakan cermin politisi yang tidak menghargai perjuangan partainya sendiri.

Politisi yang bisa protes namun tidak mau berupaya mewujudkan kemenangan melalui sebuah usaha dan perjuangan yang nyata.

Fuad bisa diibaratkan, cuma mau cari perhatian sesaat. Dia mengingatkan, salah satu anaknya merupakan caleg dari partai lain.

“Kami kami menyangsikan loyalitas fuad terhadap Partai Hanura,” Tegasnya lagi.

Mestinya, jika ada kader yang memiliki pandangan atau pendapat lain dan memiliki niat baik, wacana pencalonan WIN-HT bisa disalurkan melalui forum rapat dan pengambil keputusan di internal partai.

Jangan malah melakukan penggembosan dengan pernyataan-pernyataan sinis di media seperti ditunjukkan mantan politisi PAN itu.

“Silakan Fuad cari partai lain jika sudah merasa tidak cocok dengan Hanura. Daripada kata dia bertahan di hanura hanya terus menggembosi partainya sendiri,” tutupnya.

Sebelumnya, Fuad Bawazier mengkritik atas pencalonan Wiranto dan HT sebagai Capres dan Cawapres Partai Hanura sebagai hal naif dan tidak masuk akal.

“Saya bilang deklarasi itu naif, enggak logis. Tapi kalau buat nyenengin diri sendiri sih ya enggak apa-apa, karena saya tidak melihat pasangan Win-HT berpeluang untuk menang,” Ujarnya enteng. (des)

Artikel Lainnya

Terkini